• Untitle

    Mengutarakan apa yang tak mampu terucap. Lewat pena ku tuturkan segala yang ingin ku ungkapkan.

  • Sudut Pandang

    Menyoroti sesuatu dari kacamata seorang awam. Bisa benar atau juga salah. Tidak perlu saling menghakimi, kita hanya perlu saling menasehati dan menghargai segala perbedaan.

  • Ceracau

    Menulis menjadi suatu hal yang baru. Sulit, namun terasa begitu menyenangkan. Membagi sesuatu yang kita rasakan atau kita pikirkan kepada oranglain. Berharap semua membawa kebermanfaatan.

  • Sajak

    Melatih rasa dan membahasakan sesuatu yang di rasa. Melankolis katanya. Namun itu dapat melunakkan hati yang keras, dan mempesona hati yang lembut.

Kamis, 13 Mei 2021

Lebaran

Genap 30 hari sudah kita menjalankan ibadah puasa di bulan ramadhan. Hari ini, pada 1 syawal, kita merayakan Iedul Fitri. Merayakan Lebaran. Hari lebaran adalah hari yang ditunggu banyak orang, terutama umat muslim. Karena pada hari ini dapat berkumpul dengan semua keluarga. Hari lebaran juga menjadi moment temu kangen bagi keluarga yang sudah lama tidak berjumpa. 

Selesai menjalankan sholat ied, semua anggota keluarga saling meminta maaf dengan tradisi yang biasa disebut sungkeman. Tidak lupa juga berkunjung ke rumah tetangga dan sanak saudara. Berkeliling kampung menyambung silaturahim. Saling bermaaf-maafan satu sama lain. Menebar senyum dan kebahagiaan satu dengan lainnya. Suasana seperti ini hanya bisa terlihat saat hari lebaran. 

Memakan ketupat sayur dengan opor ayam atau rendang bersama keluarga besar. Mencicipi nastar, manisan buah, dan kue kaleng lainnya. Dibarengi juga dengan candaan-candaan ringan khas lebaran. Berbagi sedikit rezeki kepada mereka generasi termuda dalam keluarga yang masih terlihat menggemaskan.

Suasana lebaran adalah suasana yang sangat di nanti dan di rindukan. Meski hanya setahun sekali, tapi kehangatannya tetap terasa hingga tahun berikutnya.

#RaMen
#HariLebaran


Share:

Rabu, 12 Mei 2021

Akhir Ramadhan

Hari ini masuk hari ke-30 ramadhan. Hari dimana ramadhan berakhir. Di hari-hari terakhir ramadhan, kita mendengar kabar duka dari saudara kita di Palestina. Terjadi penyerangan di Masjid Al-Aqsa. Mereka ditembaki saat sedang sholat. Saat sedang melakukan i'tikaf di 10 malam terakhir ramadhan. Laki-laki dan perempuan. Mereka di tangkap. Tangan mereka di ikat. Badan mereka dipaksa untuk berlutut. Kepala mereka ditempelkan ke jalan. Suara takbir yang mereka kumandangkan bersahutan dengan suara tembakan. Al-Aqsa menjadi penuh darah. 

Pemandangan yang sangat berbeda, sangat-sangat berbeda dengan suasana 10 malam terakhir di negara kita. Kita masih bisa merasakan kenyamanan dalam beribadah. Meski ada pembatasan, tapi rasanya tidak sebanding dengan batasan yang mereka hadapi. Kita masih bisa leluasa memasuki masjid, dan sholat dengan tenang. Sedangkan, mereka, jangankan melakukan sholat, menginjakkan kaki saja rasanya sangat sulit.

Betapa kontras kondisi yang sedang Allah perlihatkan. Mereka rela mengorbankan diri demi memasuki rumah Allah, sedangkan di antara kita mungkin ada yang enggan untuk memasuki masjid, memakmurkan masjid, berlama-lama di dalam rumah Allah.

Esok adalah hari kemenangan. Bagaimanakah hari kemenangan mereka esok? Apa mereka akan benar-benar bisa merasakan kemenangan? Setidaknya, kemenangan untuk memasuki rumah Allah dan bertakbir tanpa iringan suara senapan. 

Semoga Allah senantiasa melindungi mereka. Aamiin Allahumma Aamiin.

#RaMen
#Day30
Share:

Selasa, 11 Mei 2021

Sebatas Wacana

Beberapa rencana yang dibuat seringnya berakhir hanya sebatas wacana. Semua sudah direncanakan tapi kenyataannya tidak dilaksanakan. Padahal waktu senggang ada, bahan-bahan yang diperlukan juga sudah tersedia, lalu apa yang menjadi kendala?

1. Terlalu banyak berpikir.
Banyak berpikir tapi kurang gerak. Akibatnya semua stak disitu-situ saja. Tidak maju juga tidak mundur. Pekerjaan yang harusnya sudah sudah selesai, justru jadi terlantar karena tidak juga dimulai. Jika sudah begitu, bisa jadi akhirnya malah tidak dikerjakan sama sekali.

2. Disusul kerjaan yang lain.
Setiap orang pasti memiliki kesibukan. Sibuk dengan kerjaan kantor, sibuk dengan kerjaan rumah, sibuk dengan urusan anak, dan lain sebagainya. Terkadang kerjaan tumpang tindih dalam waktu yang sama. Semua menuntut hak nya untuk diselesaikan. Disaat seperti ini kita diharuskan memilih, pekerjaan mana yang perlu diprioritaskan dan dikerjakan terlebih dahulu.

3. Malas.
Penyakit yang tidak jarang menghinggapi seseorang. Membuat seseorang menjadi lalai terhadap semua hal termasuk rencana yang sudah mereka susun sendiri. Inilah alasan yang bagi sebagian orang sangat sulit dihindari. Terkadang untuk menutupi alasan ini, orang berdalih dengan alasan kelelahan.

Mungkin masih banyak faktor-faktor yang bisa menghambat seseorang dalam mewujudkan setiap rencana mereka. Tapi faktor ini yang menurutku sangat sering ditemukan. 

Semoga kita terhindar dari 3 faktor tersebut, agar rencana kita tidak hanya berakhir sebagai wacana.

#RaMen
#Day29
Share:

Senin, 10 Mei 2021

Buku Tertebal yang Pernah Dibaca

Beberapa tahun yang lalu, kalau tidak salah ingat sekitar tahun 2017. Waktu itu tiba-tiba ada seorang teman yang menawarkan sebuah ebook. Katanya isinya bukunya bagus, layak banget untuk dibaca. Lalu, dia mengirimkannya kepadaku. Buku itu berjudul "Kado Pernikahan Untuk Istriku" karya Mohammad Fauzil Adhim.

Saat pertama kali melihatnya, aku sedikit syok. Aku yang terbiasa membaca buku "Ringan" dengan hanya 200an halaman saja, dikejutkan dengan jumlah halaman pada buku tersebut. Buku itu nyaris menyentuh angka 800 halaman. Buku ini sangat "Berat". Bukan hanya berat ukurannya, tapi juga berat isinya. Jumlah halamannya sempat membuatku mengurungkan niat untuk membacanya. Benar-benar "Berat" pikirku saat itu.

Saat senggang aku coba untuk membacanya. Aku penasaran semenarik apa buku rekomendasi temanku ini. Halaman perhalaman aku baca. Ternyata isinya tidak seberat ukurannya. Bahasanya ringan. Aku yang terkadang sulit mencerna saja masih bisa mengikutinya. Kata "Penasaran" justru semakin bertambah saat sudah mulai membacanya, dan buku itu jadi membuatku candu.

Ternyata buku itu memang sebagus yang dibicarakan. Isinya komplit. Bagi orang yang mungkin sedang mempersiapkan diri menuju hubungan abadi, aku akan merekomendasikan buku ini juga. Mulai dari persiapan diri sebelum perkenalan, persiapan menyambut pertemuan sakral, hingga kiat menjalani gerbang kehidupan yang baru. Semua dibahas dalam buku ini.

Mataku agak sedikit kurang nyaman ketika harus membaca ebook. Akhirnya aku membeli bukunya. Aku membawanya dalam tasku setiap kali pergi ke kantor. Aku sempatkan untuk membacanya dalam perjalanan pergi dan pulang kantor, di angkot dan kereta. Jumlah halaman yang banyak itu tentu membuat ukuran buku itu menjadi berat, entah jika ditimbang berapa kilogram beratnya, tapi rasa berat itu terbayarkan dengan isi bukunya yang menakjubkan. 

Aku sangat berterima kasih pada temanku yang sudah memperkenalkanku pada buku itu😂. Secara sadar atau tidak sadar aku juga sering merekomendasikan buku ini pada temanku yang lain. Karena memang sebagus itu bukunya😊. Buku ini juga menjadi buku tertebal yang pernah aku baca.

#RaMen
#Day28
Share:

Minggu, 09 Mei 2021

Yang Ingin Dipertahankan

Menyambung pembicaraan mengenai target di bulan ramadhan, goal sebenarnya bukanlah hanya sekedar tercapainya target pada akhir ramadhan, tetapi seberapa banyak kebiasaan baik yang nantinya akan terus dilakukan pasca ramadhan berakhir.

Seringnya, rutinitas di bulan ramadhan ini ikut berakhir bersamaan dengan selesainya bulan ramadhan. Keistiqomahan kita dalam menjaga kebiasaan baik selama bulan ramadhan ini lah yang akan menjadi tantangan di bulan-bulan selanjutnya. 

Mendekati akhir ramadhan ini, biasanya kita akan sangat fokus pada persiapan lebaran. Membuat kue, menata ulang rumah, bahkan mungkin persiapan mudik --bagi yang "mampu". Tapi, jarang yang berpikir untuk mulai mempersiapkan diri memasuki bulan pasca ramadhan, bulan dimana tantangan yang sesungguhnya akan menyambut. 

Bulan dimana shalat sunah tidak lagi dilakukan secara berjama'ah di masjid. Bulan dimana puasa tidak lagi dilakukan oleh semua orang, tapi hanya sebagian saja karena harus meng-qhada puasanya. Bulan dimana pahala sedekah tidak lagi berlipat ganda. Bulan dimana Al-Qur'an mulai merindukan lagi untuk berduaan dengan tuannya.

Bulan ramadhan adalah bulan penuh kemudahan, banyak orang berlomba-lomba untuk mendapatkan keberkahannya. Tapi, jarang yang mampu mempertahankan kebiasaan baiknya pasca ramadhan. Alangkah lebih indah jika kebiasaan baik itu tetap dijalankan di bulan-bulan setelahnya, hingga nanti Allah mempertemukan kembali pada ramadhan selanjutnya.

#RaMen
#Day27
Share:

Sabtu, 08 Mei 2021

Mudik

Mudik. Kegiatan pulang dari perantauan ke kampung halaman yang lebih sering dilakukan saat mendekati perayaan Idul Fitri. Orang berbondong-bondong memanfaatkan suasana libur panjang untuk berkumpul bersama sanak keluarga yang biasanya dilakukan setahun sekali. Mungkin ada yang pernah mendengar kalimat ini, "Kapan lagi ketemu saudara kalau bukan pas lebaran".

Yap. Lebaran menjadi moment paling penting di masyarakat kita. Saat lebaran semua keluarga besar berkumpul bersama. Bisa di rumah Kakek atau di rumah Kakak tertua. Mulai dari anak tertua sampai cucu dan cicit. Bahkan yang tinggal diperantauan pun tidak ingin ketinggalan moment yang hanya setahun sekali ini. Mereka akan mudik ke kampung halaman. Semua anggota keluarga berkumpul melepas kerinduan.

Mudik di masa pandemi sekarang ini sedang ramai diperbincangkan. Pasalnya, masyarakat diperantauan tidak di izinkan untuk melakukan mudik tahun ini. Katanya, demi mengurangi tingkat penyebaran virus covid-19. Sayangnya, mudik yang sudah mendarahdaging ini sulit sekali di rem. Mudik adalah budaya. Sudah melekat erat dengan kata "Lebaran". Apakah pemerintah mampu mengerem budaya yang sudah ada sejak dahulu? Dan, apakah masyarakat mau untuk di rem?

#RaMen
#Day26
Share:

Jumat, 07 Mei 2021

Kejar yang Keteter

Banyak orang yang mempersiapkan diri sebelum masuk bulan ramadhan dengan membuat list agenda berisi target-target yang ingin dicapai selama bulan ramadhan. Target ibadah, target kerjaan, atau aktivitas lain diluar itu. Juga, mempersiapkan waktu dengan mengatur ulang kapan mulai bangun, kapan mulai kerja, sampai kapan bisa tidur. 

Bagi sebagian orang, sebut saja wanita. Ada waktu dimana ia diharuskan berhenti melakukan yang wajib, sehingga sedikit banyak mempengaruhi siklus yang sudah dibuat yang selama beberapa hari ini di bulan ramadhan rutin dijalankannya. Ibadah yang biasanya dikerjakan sesuai jadwal yang sudah ditentukan, kemudian menjadi kosong. Tak jarang juga yang mengisinya dengan kembali ke empuknya permukaan kasur, dan bergulat kembali dengan mimpi.

Waktu yang bergeser atau mungkin mulai berantakan bisa saja terjadi. Ini tergantung pada tiap individu itu sendiri, mau meniadakan target  atau agenda yang telah dirancang, atau memilih untuk tetap menjalankan agenda yang masih bisa ia jalankan dengan waktu yang sedikit digeser. Kadang ini jadi kelemahan wanita dalam menjalankan aktivitasnya.

Kejar mengejar akan terjadi saat ia memilih untuk meniadakan agenda yang sebenarnya masih bisa ia lakukan. Lalu, keteteran saat kembali mulai bisa beraktivitas sebagai mana mestinya. Walhasil, jika ia menyerah pada "Keteteran" nya itu, target yang sudah ia rancang bukan hanya berantakan, tapi akan hilang bersama dengan berakhirnya ramadhan. Targetnya tidak tercapai. Tapi, bisa berbeda juga jika ia sanggup menyelesaikan "Keteteran" nya itu meski harus bersesak-sesak dalam memenuhi target-targetannya.

Semua adalah pilihan. Ketika ibadah sering dibentur-benturkan, jangan pernah mengeluh jika akhirnya di ujung akan menangisinya. Mengejar setengah mati lalu menyerah. Lebih baik persiapkan senjata sebelum bertempur. Jika tau tak bisa di kejar dengan deadline, lakukan sesuatu semaksimal mungkin sebelum kamu menemui jalan "Keteteran".

#RaMen
#Day25
Share:

Kamis, 06 Mei 2021

Harapan

Hidup harus punya harapan, tapi jangan menggantungkan segala harapan pada manusia, karena bisa jadi pada akhirnya kita akan bertemu dengan kekecewaan. Berharaplah hanya pada Sang Pencipta, karena Dia tidak akan pernah mengecewakan hamba-Nya, apalagi mengkhianati hamba yang mempercayakan segalanya pada-Nya.

Berharaplah kepada-Nya, dan berdo'a lah dengan prasangkaan yang baik, in sya Allah, kita akan bertemu dengan apa yang kita harapkan, dan merasakan kebahagiaan yang sebenarnya.

#RaMen
#Day24

Share:

Rabu, 05 Mei 2021

Pengen Jajan

Abis gajian apa yang paling banget kalian ingin lakukan? Pasti yang paling menggoda adalah jajan. Betul apa betul?😬.

Iya, kalau aku si itu. Langsung buka instagram, cek akun diskonan atau promo, terus cus jajan. Lebih seringnya si cek diskonan kebutuhan rumah. Belanja keperluan dapur buat sebulan, terus pulangnya mampir ke warung mie ayam.

Tapi, bulan ramadhan ini aku belum sempat jajan-jajan. Kaya ada yang nahan kalau mau jajan. Ditambah lagi Mamah bilang, "Itu mah bikin sendiri aja, kan gampang bikinnya". Iya benar juga si, kalau bikin sendiri walaupun mungkin rasanya ngga sama kaya restoran, tapi pasti ada kepuasan sendiri pas lagi masaknya. Irit pula, dapetnya bisa lebih banyak😂.

Bulan ramadhan sepertinya bukan cuma menahan rasa lapar, tapi juga menahan rasa ingin jajanku. Bulan ramadhan juga menambah kreatifitasku. Bagaimana tidak? Makanan yang biasanya aku beli lewat layanan ojek online, sekarang berdasarkan usulan Mamah akhirnya jadi buat sendiri di rumah. Sudah dipastikan dong kreatifitas dalam memasaknya jadi bertambah. Ya, sedikit si, tapi yang penting kan bertambah.

Terima kasih ramadhan, engkau memang selalu datang membawa kebahagian. Meskipun, aku harus merelakan 7 hari lagi kau akan pergi meninggalkanku. Tidak, tidak hanya aku, tapi seluruh umat di semesta ini.

#RaMen
#Day23
Share:

Selasa, 04 Mei 2021

Sumber Inspirasi

Seharian duduk di depan laptop, mencoba mencari inspirasi untuk tugas akhir kelas menulis. Rangkaian kata aku coba tuliskan, berharap 4 halaman terselesaikan secepat kilat. Namun, bukan 4 halaman yang aku dapat, aku cuma bisa menulis 1 halaman saja. Aku baca lagi dan lagi, berharap mungkin setelah aku baca berulang kali nanti akan bertemu dengan penyambung kalimat, tapi ternyata tetap tidak bertambah sedikitpun naskah yang sudah aku buat. Aku coba edit lagi dan lagi, mencoba menyempurnakan kalimat yang ada, namun ujung-ujung nya tetap sama saja, tidak berkurang apalagi bertambah.

Aku beralih mengerjakan pekerjaan lainnya. Sejenak merehatkan diri dari naskah yang sudah hampir seharian ini terasa begitu membebani. Mengerjakan semua pekerjaan yang sempat tertunda, juga mengobrol sana-sini di aplikasi whatsapp, berpikir mungkin setelahnya akan muncul inspirasi yang entah darimana datangnya akan membantuku menyelesaikan tugas. Tapi, hasilnya lagi-lagi nihil. Inspirasi itu tak kunjung menyapa.

Merenung lagi, kembali aku buka file berisi naskah tugas tadi. Menatapnya lekat-lekat. Sebentar-sebentar memiringkan kepala ke kanan, sebentar-sebentar memiringkan kepala ke kiri. Entah, apa itu bisa membantu menemukan inspirasi atau tidak. Yang jelas, aku benar-benar melakukannya. Sebentar-sebentar menopang dagu, sebentar-sebentar menggaruk kepala, alih-alih berharap inspirasi yang datang, justru nampaknya keputus-asaan yang menyapa. Huft.

Aku tatap lagi layar laptop berisi naskah yang tak kunjung bertambah itu. Aku baca judul naskahnya. Tiba-tiba, aku teringat dengan teman-temanku yang aku ajak mengobrol santai di grup whatsapp. Sepertinya mengingat mereka membuatku mendapatkan inspirasi. Tanpa pikir panjang, aku buka lembar yang baru dan mulai menulis. Hal sederhana yang tiba-tiba muncul itu, yang menurutku adalah hal paling sederhana, justru menjadi membuatku terus-menerus menulis. Hingga tidak aku sangka, tugas yang seharusnya hanya berisi 4 halaman, berlebih menjadi 5 halaman. 

Kurang boleh, tapi lebih itu jangan. PR lagi. Aku harus memangkas beberapa paragraf naskahku agar bisa memenuhi standar maksimal halaman dari tugas yang diberikan.

#RaMen
#Day22
Share:

Senin, 03 Mei 2021

Agenda Rutin Senin Pagi

Senin, pukul 08.00, agenda rutin pun dimulai. Semua warga IT BAZNAS berkumpul di satu ruang virtual yang sama bersama dengan Pimpinan supervisi yang menaunginya.

Sebelum memasuki bulan ramadhan, agenda ini dilakukan setiap 2 pekan sekali. Hanya di bulan ramadhan saja agenda ini menjadi rutin 1 kali setiap pekannya. Ini permintaan Pimpinan, agar progres pekerjaan IT saat ramadhan bisa lebih baik dibanding bulan sebelumnya, juga untuk memfasilitasi permintaan-permintaan dari divisi-divisi lain yang biasanya akan sangat banyak kala bulan ramadhan.

Agenda hari ini dibuka dengan arahan-arahan singkat dari Pimpinan. Tidak lupa juga membahas sedikit mengenai catatan-catatan yang disampaikan di Senin pekan sebelumnya. Setelah itu, agenda berlanjut dengan pemaparan laporan-laporan yang disampaikan oleh kepala divisi IT serta para manager IT. Aku selalu bertugas sebagai notulen untuk agenda rutin ini. Pasang mata pasang telinga. Jari harus secepat kilat. Pikiran harus fokus. Duduk, dan dengarkan.

Di akhir agenda hari ini, Pimpinan IT menyampaikan bahwa agenda rutin ini, Senin depan untuk sementara ditiadakan dulu. Katanya agar bisa fokus menyelesaikan semua pekerjaan yang masih menjadi PR IT. Juga untuk sedikit berelaksasi agar tidak bosan karena rapat terus-menerus. 

Tapi, entah apakah IT bisa "Berelaksasi" walau hanya sebentar? Biasanya, IT akan kebanjiran Job menjelang akhir ramadhan. Bahkan, kami biasanya harus standby di depan laptop hingga tengah malam pada malam takbiran. Ini sudah jadi "Makanan" setiap tahunnya. 

Semoga Allah selalu memberi kesehatan dan kemudahan. Semoga lelah menjadi lillah. 

Semangat IT!
Semangat Amil Amilat BAZNAS!

#RaMen
#Day21
Share:

Minggu, 02 Mei 2021

Penutup

Ahad sore, pukul 15.30 WIB. Link zoom telah dibuka. Terpampang beberapa wajah yang sudah tak asing lagi. Wajah-wajah yang sama setiap pekannya, namun terlihat sedikit berbeda tergantung dengan warna jilbab yang dikenakannya. Wajah-wajah yang menemaniku hampir 10 tahun lamanya. Wajah-wajah para Ghaaziyah. 

Hari ini, sesuai dengan kesepakatan di awal bulan ramadhan, memasuki hari ke-20 yang juga merupakan pertemuan ketiga di bulan ramadhan, agenda yang akan dilaksanakan adalah penutupan. Kegiatan hari ini membahas mengenai evaluasi dari target-target ramadhan. Juga, sebuah pesan yang mengingatkan kembali tentang keutamaan malam lailatul qadar, serta kiat-kiat yang perlu dilakukan untuk mendapatkan malam lailatul qadar.

Pertemuan itu terasa berjalan begitu singkat. Hanya berdurasi kurang dari 2jam. Biasanya, kami bisa berbincang-bincang lebih dari itu. Mungkin karna pemilihan waktu yang dipindah dari subuh hari ke sore hari, waktu pertemuan mendekati jam berbuka puasa, jadi agenda pertemuan dipersingkat. Agenda berakhir saat kami saling mengucapkan "Mohon maaf lahir dan bathin".

#RaMen
#Day20
Share:

Sabtu, 01 Mei 2021

Pemecah Kebuntuan

Alhamdulillah, tugas kedua dari pertemuan terakhir rampung juga. Naskah yang sempat tersendat pengerjaannya karena ide yang tak kunjung datang, kini sudah selesai aku kerjakan, dan juga sudah aku kumpulkan ke pj kelompok.

Bersyukur tetiba ada banyak ide bermunculan ketika aku membaca lagi naskah yang sebelumnya sudah aku buat. Tugas kedua yang meminta untuk menambahkan 3 halaman, aku bisa membuatnya lebih dari itu. Aku mengedit dan merivisi beberapa bagian dari naskah sebelumnya. Kemudian, aku tambah hingga naskah tersebut menjadi naskah yang lebih baik dari yang sebelumnya --baik menurutku😂.

Sekarang tugas ketiga sudah menunggu giliran untuk dikerjakan. Deadline nya 3 hari lagi. Ada beberapa ide yang terlintas, hanya saja masih butuh keyakinan diri untuk menentukan mana ide yang akan aku pilih sebagai dasar penulisan. Juga aku perlu melakukan beberapa riset setelahnya. Semoga bisa cepat mengambil keputusan, dan segera menjadikannya naskah yang utuh.

Mangat-se!!
Se-mangat!!

#RaMen
#Day19
Share:

Jumat, 30 April 2021

Kepentok Kebuntuan

Memasuki akhir dari kelas menulis online, tugas bukan berkurang, justru semakin bertambah banyak. Setidaknya ada 3 tugas dipertemuan terakhir. Tugas pertama sudah terlewati, hanya sekedar membuat sebuah testimoni kemudian di upload di media sosial. Tugas kedua dan tugas ketiga yang merupakan tugas inti dari pertemuan kelima ini belum sama sekali aku kerjakan. Deadline tugas kedua besok. Sedangkan tugas ketiga masih ada waktu 3 hari dari deadline tugas kedua.

Disaat-saat seperti ini, aku seperti "Kepentok". Tidak ada ide yang muncul untuk menyelesaikan tugas kedua. Tugasnya adalah menambahkan 3 halaman dari naskah yang sudah dikumpulkan sebelumnya.

Buntu. Otakku tidak dapat bekerja dengan baik. Bahkan untuk menulis di hari ke-18 ramadhan ini pun aku berpikir sangat keras. Masih saja merasa tidak dapat berpikir jernih.

Aku jadi teringat, untuk memulai menulis, cara termudah adalah dengan memulai dari hal yang terdekat. Misalnya saja dari kegelisahan. Apa yang menjadi kekhawatiran, atau mungkin apa yang sedang dipikirkan. Lalu, tulis saja dulu. Tidak perlu membacanya, mengeditnya, atau menghapusnya. Hal itu dilakukan di akhir penulisan saja.

Jadi, yaa begini ini🙈. Tulisanku kali ini berisi kegelisahanku yang sedang buntu karena tidak menemukan ide untuk mengerjakan tugas, ataupun sekedar menulis blog cerita ramadhan. Aku tulis saja yang terlintas dipikiranku saat ini. Biarkan saja mengalir. Terdengar receh sekali yaa ini.

#RaMen
#Day18
Share:

Kamis, 29 April 2021

17 Ramadhan

Hari ini memasuki hari ke-17 di bulan Ramadhan. Setiap tahunnya, di bulan Ramadhan, hari ke-17 selalu mengingatkanku pada kejadian 9 tahun yang lalu. Di tahun tersebut, bulan ramadhan jatuh di bulan Agustus. Tanggal 5 Agustus 2012, di dini hari pukul 03.00 pagi, ibu ku membangunkanku. Bukan untuk sahur, tapi ibu membangunkanku dan memintaku untuk melihat ke arah lantai. Tercecer rembesan air yang mengalir dari kaki beliau. 

"Teh, bangun. Kayanya Mamah udah mau lahiran. Ini air ketubannya udah keluar", begitu kata Mamah.

Aku yang belum begitu sadar dari rasa kantuk, sontak terkejut bukan main. Apa yang harus aku lakukan? hanya itu yang ada dipikiranku. Sambil mencoba menyadarkan diri, aku bergegas mengganti pakaian, kemudian pergi menemui tetanggaku untuk meminta bantuan mengantarkan aku dan ibu ku ke rumah sakit. Saat itu dirumah hanya ada aku dan adik laki-lakiku. Ayahku sedang pergi membeli barang dagangan ke salah satu pasar di Jakarta.

Dengan modal keberanian, kami berangkat. Ditemani satu orang tetangga perempuan, kamu pergi ke rumah sakit dengan menaiki sebuah mobil terbuka. Ya, mobil terbuka. Mobil yang hanya memiliki 1 baris tempat duduk disamping supir. Aku dan adikku naik di bagian belakang mobil. Dingin. Kami kedinginan terkena angin di jam 03.00 pagi.

Saat itu ekonomi keluargaku sedang tidak baik. Kami mengandalkan surat bantuan pemerintah yang kala itu disebut Jampersal. Jaminan Persalinan. Kami pergi ke rumah sakit yang ditunjuk Jampersal. Sesampainya disana, laren hari itu hari Minggu, mereka bilang tidak ada dokter. Entah, benar demikian atau karena kami pengguna Jampersal maka mereka mengatakan seperti itu. Lalu, kami pergi mencari rumah sakit rujukan lain yang bisa menggunakan Jampersal. 

Kami pergi ke rumah sakit kedua. Entah, sudah berapa kain yang diganti ibu ku dalam perjalanan mencari rumah sakit ini. Dan, lagi-lagi sesampainya disana kami tidak dapat tempat. Hampir putus asa. Kami memutuskan untuk pergi ke rumah sakit lain. Tidak menggunakan Jampersal pun tidak apa-apa, asalkan bayi yang ada didalam kandungan ibu ku bisa lahir selamat. 

Kami ikut saja kemanapun supir yang juga tetanggaku ini membawa kami pergi. Dia memutuskan untuk membawa ibu ku ke rumah sakit tempat adiknya dulu melahirkan. Rumah sakit swasta di daerah Beji. Sepanjang perjalanan aku hanya bisa berdo'a supaya Allah memberi keselamatan pada calon adikku, juga ibu ku.

Sampai di rumah sakit ketiga. Para perawat sigap melayani ibu ku. Urusan administrasi aku tanda tangani saja. Tidak lagi perduli dengan Jampersal atau biaya apapun. Sesaat sebelum ke bagian administrasi, perawat mengatakan bahwa air ketuban ibu ku sudah mulai sedikit, kemungkinan harus melahirkan secara sesar. Ya, tidak apa-apa. Yang terpenting adalah kedua nya bisa selamat, pikirku.

Kami harus menunggu dokter datang. Operasi berjalan pukul 07.00 pagi. Baru selesai pukul 08.08 pagi. Alhamdulillah operasi berjalan lancar. Adik dan ibu ku selamat. Beberapa sat kemudian perawat membawa adikku keluar. Itulah pertama kali kami melihatnya. Bayi mungil, merah, dan sedikit mancung. 

Yang lucu dan yang selalu membuatku tertawa jika mengingat kejadian ini adalah aku dan adik laki-laki sempat ingin menandai adik baru kami dengan spidol. Apa kalian tau kenapa? Alasannya adalah karena kami takut adik kami ditukar. Mungkin terlalu banyak menonton sinetron, jadi pikiran kami sedikit aneh, haahaa.

Meskipun kejadian saat itu lebih banyak membuatku sedih karena penolakan dari beberapa rumah sakit, tapi Allah selalu memberikan kebahagian dibalik setiap kejadian. Bisa melihat adikku lahir selamat dan ibu ku sehat-sehat saja setelah melahirkan sesar, itu saja sudah membuatku tidak putus rasa syukur, tapi Allah memberi kami lebih. Allah turunkan keajaiban. Biaya persalinan yang kala itu harus dibayar dengan kurang lebih berjumlah 10 juta, Allah gratiskan. Pihak rumah sakit mengizinkan kami menggunakan Jampersal. Sungguh nikmat mana lagi yang bisa kami dustakan?

Alhamdulillah.

#RaMen
#Day17
Share:

Rabu, 28 April 2021

Adab Curhat

Kemarin sudah dibahas tentang curhat dari sisi pendengar. Sekarang, ayo kita sama-sama bahas dari sisi pembicaranya atau si tukang curhatnya. Cekidot

Sebagai tukang curhat, kita perlu memperhatikan beberapa hal. Nah, ini berdasarkan pengalaman aku yaa😁.

1. Perhatikan waktu pendengar.
Nah, sebelum curhat ada baiknya bertanya dulu pada pendengar, apakah dia ada waktu luang untuk mendengarkan kisah kalian. Mereka pasti juga punya prioritas, jangan sampai kalian mengganggu prioritas atau pekerjaan mereka.

2. Beri kesempatan pendengar untuk merespon.
Jika mereka ingin memberikan respon, berikan mereka ruang. Jangan sedikit-sedikit di interupsi. Hargai mereka yang sudah sabar mendengar curhatan kalian. Meskipun memang curhat itu tidak melulu butuh saran atau komentar, tapi tidak ada salahnya kalian mendengarkan sudut pandang orang lain mengenai masalah yang sedang kalian hadapi.

3. Jangan baper.
Misalnya saja, jika si pendengar memberikan saran atau mengomentari masalah kalian dengan cara yang bertolak belakang dengan apa yang kalian bayangkan atau kalian inginkan, kalian harus bisa menerimanya. Jangan lebay, sampai-sampai update status kecewa atau marah atau yang lainnya hanya karena hal ini. Ingat, ketika kalian menunjuk seseorang untuk menjadi pendengar, kalian harus sudah paham karakter orang tersebut, sehingga ketika kalian curhat, kalian sudah siap apapun respon yang nantinya akan mereka berikan. Jadi, kalian tidak akan kecewa karena salah pilih orang. Pintar-pintar lah memilih seorang pendengar😉.

4. Jangan menaruh harapan terlalu besar pada pendengar.
Iyap, benar. Point 3 bisa jadi salah satu contohnya. Soal harapan, satu-satunya tempat yang tepat untuk menaruh harapan bukanlah kepada sesama manusia, tapi kepada Sang Maha Pencipta. Kalian saja bisa merasa lelah sampai harus mencari orang untuk mencurahkan isi hati kalian, tentu saja orang yang kalian curhati pun demikian. Mereka juga pasti mempunyai seseorang yang mereka jadikan pendengar untuk setiap masalah yang mereka hadapi. Karena itu lah, seorang pendengar yang ideal sekali pun terkadang akan terdengar menjadi tidak ideal saat mereka berhadapan dengan kalian sementara mereka juga sedang mengalami masalah yang cukup berat pula. 

Nah, jika kalian tidak ingin kecewa karena tidak terlalu didengar, atau karena tidak begitu diperhatikan, atau karena selalu dibanding-bandingkan, saranku adalah, datanglah kepada Sang Pencipta, katakan semua keluh kesah kalian kepada-Nya. Bukan hanya keluh kesah kalian yang akan didengar, tetapi kalian juga akan menemukan solusi dari setiap masalah kalian.

#RaMen
#Day16
Share:

Selasa, 27 April 2021

Ada yang Curhat? Jadi Pendengar Harus Bagaimana?

Berkaca dari pengalaman dimana banyak di antara teman-temanku yang menjadikanku sebagai tempat curhat mereka. Disini aku ingin membagikan sedikit caraku ketika memposisikan diri sebagai pendengar bagi mereka. 

Tanpa panjang lebar, mari langsung saja ke inti pembahasan. Aku biasanya akan melakukan ini ketika menjadi pendengar:

1. Memperhatikan wajah atau menatap matanya saat dia berbicara.
Hal pertama yang aku lakukan adalah memperhatikan ekpresinya dengan seksama. Atau menatap ke arah matanya. Apa yang dia rasakan bisa kalian ketahui dari sini, walaupun dia mungkin belum berkata apa-apa. Ets, tapi jangan sampai memelototinya yaa, heehee. Sesekali palingkan pandangan ke arah yang lain juga boleh. Tapi jangan terlalu lama. Hal ini dilakukan agar mata kalian juga tidak lelah karena terus menatap pada satu titik yang sama. Menatap merema juga bisa menghasilkan kesan bahwa kita benar-benar sedang memperhatikan pembicaraannya. Point pertama ini dilakukan jika kalian mendengar curhat dengan bertemu secara langsung.

2. Mendengarkan semua curhatannya tanpa menginterupsi.
Ketika teman kalian sedang curhat, sebenarnya dia sedang butuh seseorang yang bisa mendengarkan keluh kesahnya secara utuh. Biarkan dia menyeselesaikan apa yang ingin dia bicarakan, baru kemudian berikan respon. Bertemu secara langsung atau hanya via chat pun usahakan tetap seperti itu. Biarkan dia bicara sampai tuntas.

3. Berikan respon setelah dia selesai berbicara.
Respon ini ada 2 macam. Yaa, aku bedakan menjadi 2:
- yang pertama, respon dengan pertanyaan.
Ingat, di point 2 disebutkan bahwa kalian jangan menginterupsinya. Nah, jika saat dia bicara ada yang kurang jelas, buatlah respon dengan bentuk pertanyaan setelah dia selesai berbicara.
- yang kedua, respon dengan pernyataan yang sesuai dengan permasalahan yang sedang dia hadapi. Jangan memberikan respon dalam bentuk perbandingan. Ingat, disini kalian sedang menjadi pendengar, bukan pembicara, jadi jangan memberikan respon seolah-olah masalah yang dia hadapi tidak ada artinya. Singkirkan dulu kalimat "Kalau aku dulu si........", atau "Ahh, aku dulu malah lebih........". Dan jangan sampai kalian curhat colongan. Merespon berdasarkan pengalaman kalian itu tidaklah salah, tapi akan terdengar salah ketika kalian justru malah menempatkan dia menjadi seorang pendengar dari kisah kalian. Kalau kalian melakukan hal itu, di jamin deh mereka akan kapok curhat lagi dengan kalian🙊. --pengalamanku si seperti itu, walhasil aku tidak jadi curhat🙈.

4. Fokus hanya padanya.
Yap, fokus mendengarkan curhatannya, bukan hanya dengan menggunakan telinga, tapi juga gunakan hati kalian disini. Jika kalian melibatkan hati kalian, dia akan merasakan ketulusan yang terpancar lewat mimik wajah kalian. Kalau kalian hanya menggunakan telinga untuk mendengar, kalian pasti akan mudah bosan, dan pada akhirnya akan terus- menerus memalingkan wajah kalian darinya. Padahal saat itu dia sedang ingin menjadi pusat dari perhatian kalian. So, fokus yaa, jangan kecewakan mereka yaa😊.

Nah, ini beberapa pengalaman saat aku jadi pendengar. Sebenarnya aku juga inginnya mempunyai teman curhat yang seperti ini. Jadi, aku berusaha menjadi pendengar ideal versi diriku untuk menjadi pendengar bagi oranglain.

#RaMen
#Day15

Share:

Senin, 26 April 2021

Sibukkan Diri dengan Hal yang Bermanfaat, atau Dirimu Akan Disibukkan dengan Hal yang Tidak Penting

Waktu adalah salah satu hal yang paling berharga. Betul? Iyaa, karena waktu hanya berjalan satu kali, dan tidak akan kembali. Bergerak maju, dan tidak akan pernah mundur.

Semua orang tau seberapa pentingnya waktu, tetapi tidak sedikit orang yang sering mengabaikannya. Menunda pekerjaan, atau mengisi waktu luang mereka dengan kegiatan yang tidak bermanfaat. Mereka tidak menyadari bahwa setiap detik yang mereka habiskan akan mereka sesali dikemudian hari. Dan akan ada hisab di akhir kehidupan.

Banyak orang yang kemudian menyesali diri mereka karena tidak bisa memaksimalkan waktu sebaik mungkin. Ketika datang masa nya, mereka abai, dan ketika masa itu pergi berlalu meninggalkan mereka, mereka akan berpikir, "Apa yang sudah aku lakukan?". Dan semuanya menjadi terlambat.

Penyesalan selalu datang di akhir, jika di awal namanya persiapan. Jika sejak awal secara sadar kita lalai, namun setelahnya menyesal, itu artinya kita memang sudah mempersiapkan diri untuk mengalami penyesalan. Maka dari itu, kita perlu bijak mengatur diri dan waktu. Pilah mana yang menjadi prioritas utama, kedua, dan seterusnya, atau bahkan mungkin ada yang tidak perlu kita kerjakan.

Buatlah diri kita sibuk dengan berbagai hal yang membawa kebermanfaatan bagi diri kita, bagi masa depan kita. Tambah kegiatan yang dapat meng-upgrade kemampuan diri. Jangan biarkan diri terjebak pada nikmatnya masa luang, atau kita akan terbuai dengan kemanisannya dan kemudian menyesalinya.

#RaMen
#Day14


Share:

Minggu, 25 April 2021

Gugur Bungaku

Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun. Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya lah kami kembali.

Kabar duka kembali menyelimuti Indonesia. 72 jam setelah dinyatakan hilang pada tanggal 21 April 2021, ditemukan bukti-bukti terkait Kapal Selam Nanggala-402. Diketahui bahwa kapal selam tersebut mengalami hilang kontak sejak Rabu dini hari. 

Kapal Selam Nanggala-402 dijadwalkan akan melaksanakan latihan penembakan torpedo di perairan laut utara Bali. Rabu dini hari kapal mulai menyelam. Menurut pemantauan, kapal tersebut meminta izin untuk menyelam ke kedalaman 13 meter. Namun, ketika dilakukan pemanggilan hingga menjelang subuh tidak ada respon. Helikopter pun dikirimkan untuk memantau keberadaan Kapal Selam Nanggala-402 dari udara, tetapi hasilnya nihil. 

Kini, terhitung sudah 3 hari sejak kapal melaksanakan latihannya. Kapal Selam Nanggala-402 yang membawa 53 prajurit TNI AL sampai sekarang masih belum diketemukan. KSAL Laksamana Yudo Margono, mengatakan bahwa pasokan oksigen yang ada dipastikan sudah habis. Dalam konferensi pers nya, ia juga menyatakan bahwa status kapal sekarang adalah subsunk, atau tenggelam dikedalaman 850 meter.

TNI adalah prajurit yang menjaga keutuhan serta keamanan negara dan rakyat Indonesia. Hari ini, rakyat Indonesia kehilangan 53 prajurit gagah berani di dasar lautan Indonesia. 

Telah gugur pahlawanku
Tunai sudah janji bakti
Gugur satu tumbuh seribu
Tanah air jaya sakti

Gugur bungaku di taman bakti
Di haribaan pertiwi
Harum semerbak menambahkan sari
Tanah air jaya sakti

Sepenggal lagu ciptaan Ismail Marzuki berkumandang melepas kepergian para prajurit Kapal Selam Nanggala-402. Semoga ada tenang disisi Sang Pencipta.

On Eternal Patrol -- Menjaga samudera untuk selamanya.


#RaMen

#Day13


Share:

Sabtu, 24 April 2021

Jiwa-Jiwa yang Merindu

Sabtu pagi, seperti biasa agenda rutin pekanan dimulai tepat jam 05.15. Pagi ini materi yang disampaikan mengenai persiapan menjemput Malam Lailatul Qadar.

Memasuki hari ke 12 ramadhan, kami di ingatkan kembali mengenai keutamaan malam lailatul qadar. Malam dimana para malaikat turun ke bumi dengan berbagai tugas, memberi kedamaian, keberkahan, dan kesejukan hingga terbit fajar. Selain itu, malam lailatul qadar adalah malam yang sangat istimewa karena Allah menjanjikan bahwa malam tersebut lebih baik dari seribu bulan.

Hari ini kita memasuki 10 malam kedua bulan ramadhan. Persiapan apa yang akan kita lakukan untuk menyambut malam lailatul qadar?

Malam lailatul qadar terdapat pada malam ganjil di 10 malam terakhir bulan ramadhan. Kita tidak dapat memastikan di malam keberapa malam lailatul qadar itu datang. Kita hanya bisa mempersiapkan diri kita dengan berdo'a sebanyak-banyaknya pada Allah agar kita dipertemukan dengan malam lailatul qadar. Berdo'a agar kita mendapat kemuliaan malam lailatul qadar. Dan yakin pada Allah, minta pada Allah agar kita dapat dipertemukan dengan malam tersebut.

Obat bagi jiwa-jiwa yang merindu adalah do'a. Mintalah pada Allah, dan berdo'a lah dengan penuh keyakinan bahwa Allah akan mengabulkannya.

Semoga Allah mempertemukan kita dengan malam lailatul qadar.

#RaMen
#Day12
Share:

Jumat, 23 April 2021

23 - 04 = 29

Dua tiga strip kosong empat sama dengan dua sembilan. Jika bertemu lagi dengan dua tiga strip kosong empat, maka akan menjadi dua tiga strip kosong empat sama dengan dua sembilan ditambah satu angka.

Dua tiga strip kosong empat masehi atau sebelas ramadhan tahun hijriyah, dua delapan ditambah satu angka, itulah kenyataan yang aku terima di hari ini. Dengan kata lain pintu gerbang menuju dua sembilan ditambah satu angka sudah semakin dekat.

Dua tiga strip kosong empat kali ini membuatku banyak berpikir, apa yang sudah aku capai selama angka dua tiga ke dua delapan kalinya aku sandang, lalu apa yang ingin aku rencanakan serta yang ingin aku raih pada dua tiga ke dua sembilan kalinya. 

Harapku tidaklah banyak. Satu harapan dan satu do'a yang sejak dua tiga ke dua tiga, hingga dua tiga ke dua sembilan ini masih tetap sama. Aku berharap, dinginnya musim dingin akhirnya berganti dengan hangatnya musim semi.

Mungkin sabarku masih terlalu sempit, hingga Ia menginginkanku untuk terus memperluasnya. Mungkin juga harapku pada makhluk masih terlalu luas, hingga Ia menginginkanku untuk terus mempersempitnya.

Dua tiga strip kosong empat ke dua sembilan. Aku bersyukur kepada Sang Pencipta karena masih bisa merasakan nikmatnya udara segar. Aku bersyukur kepada Sang Pencipta masih dikelilingi orang-orang yang sholeh. Aku juga masih terus dan akan terus bersyukur kepada Sang Pencipta, karena Ia selalu ada untukku dan tidak pernah meninggalku.

#RaMen
#Day11
Share:

Kamis, 22 April 2021

Grand Design Calon Naskah

Materi pertemuan ketiga, di kamis subuh hari. Pembahasan mengenai Jenis Fiksi dan Nonfiksi yang disampaikan oleh Teh Ernawati Lilys.

Terdapat 2 jenis naskah, yang pertama adalah Naskah Fiksi, yaitu naskah yang ditulis berdasarkan hasil imajinasi/khayalan si penulis. Jenis naskah yang kedua adalah Naskah Nonfiksi, yaitu naskah yang ditulis berdasarkan penelitian, penemuan, atau pengalaman disertai dengan data yang sebenarnya dan hasil pemikiran penulis. 

Setahu ku nonfiksi dibagi lagi menjadi Nonfiksi Murni dan Nonfiksi Kreatif. Ada juga naskah gabungan dari naskah fiksi dan nonfiksi yang disebut Faksi.

Materi mengenai jenis naskah ini sangat penting diketahui oleh penulis, karena hal ini dapat mempengaruhi struktur dan konsep naskah yang akan dibuat. Jika di awal penulisan si penulis tidak menentukan jenis naskah yang akan dibuat, maka ini akan berpengaruh pada isi naskah itu sendiri. Akan terjadi inkonsisten dalam alur naskah yang dibuat.

Kurang lebih seperti beberapa materi yang disampaikan oleh Teh Ernawati. Sekarang kita masuk ke tugas.

Tugas pertemuan ketiga kali ini datang langsung dari narasumber. Tugasnya adalah membuat grand design calon naskah dari buku yang ingin kita terbitkan. Grand design ini terdiri dari judul buku, nama penulis --ini bisa nama asli atau nama pena atau nama apapun yang kita kehendaki, dan blurb. Bagi yang masih asing dengan blurb, blurb adalah gambaran dari isi buku yang bertujuan untuk manarik minat pembaca. Biasanya blurb ini terdapat dibagian belakang sampul buku.

Materi kali sangat menarik dan tentu sangat berguna. Setiap peserta sekarang dapat membedakan jenis naskah dan bisa mulai menentukan arah serta konsep kepenulisan yang akan digunakan dalam pembuatan buku masing-masing. Materi kali ini juga membantu sekali dalam tugas kelompok pertemuan 2, dimana para peserta diminta untuk membuat kelompok kecil yang berniat menerbitkan buku antologi. Kebetulan kelompokku sepakat untuk menentukan jenis naskah setelah materi pertemuan ketiga ini selesai. Kini saatnya untuk kelompokku menyatukan suara dan menentukan jenis naskah apa yang akan kami buat.

Semoga musyawarah nanti menghasilkan keputusan yang mufakat, dan kami bisa benar-benar mengasah kemampuan kami secara maksimal dalam pembuatan naskah buku antologi kami. Aamiin.

#RaMen
#Day10
Share:

Rabu, 21 April 2021

Tugas Kedua Kelas Menulis

Senin lalu pertemuan kedua kelas menulis di mulai. Materi yang disampaikan mengenai cara menemukan ide. Pemaparan dilakukan oleh Kepala Sekolah, Kang Anhar. 

Selesai kelas, seperti biasa peserta diberi tugas. Kali ini ada 2 tugas yang dibagi menjadi tugas kelompok dan tugas individu. Untuk tugas kelompok, tugasnya adalah pembuatan buku antologi. Tugas kelompok ini tidak wajib, ini opsional. Yang ingin menerbitkan buku antologi dipersilahkan untuk membuat kelompok antologi. Bagi yang tidak berminat, hanya perlu mengerjakan tugas individu saja.

Untuk tugas individu, setiap peserta diminta untuk membuat sebuah naskah. Naskahnya bebas. Ide, tema, dan genre tulisan bisa ditentukan sendiri. Katanya, naskah yang sudah dibuat ini bisa jadi cikal-bakal pembuatan buku, jika memang kita berniat menerbitkannya. Jadi, diusahakan tema yang dipilih adalah tema yang sudah pas di hati, dan bisa dikembangkan sebagai sebuah buku nantinya, begitu salah satu pesan yang disampaikan dalam pertemuan kedua. 

Deadline tugas individu kali ini hanya 2 hari. Sempat bingung akan menulis apa. Sudah ada ide, tapi tidak terlalu yakin untuk menjadikannya sebagai naskah tugas. Lebih tepatnya tidak percaya diri untuk menulisnya. Padahal sebenarnya, aku sudah sempat berpikir akan menuangkan ide tersebut menjadi sebuah buku. Aku bahkan juga sudah membuat kerangka nya. 

Tapi, karena waktu yang sangat yang singkat itu, dan entah kenapa aku hanya terpikir pada ide itu saja, akhirnya aku menjadikan ide tersebut sebagai naskah tugasku. Aku buat tulisan yang baru dengan bab yang baru pula. Aku beri naskah tersebut dengan judul bab -- AKU --. 

Ternyata aku bisa menyelesaikannya. Alhamdulillah. Sekarang saatnya fokus untuk meneruskan naskah tersebut menjadi tulisan yang lengkap. Perkara nanti akan aku terbitkan menjadi buku atau tidak, biar urusan belakangan saja.

#RaMen
#Day9
Share:

Selasa, 20 April 2021

Alarm Dhuha Bulan Ramadhan

Memasuki waktu dhuha, aku masih berkutat dengan pekerjaan. Entah kenapa di hari itu terasa begitu padat. Pagi hari sudah di awali dengan rapat rutin bersama pimpinan, kemudian medley dengan pekerjaan lainnya. Saat itu aku pikir sepertinya tanggung jika meninggalkan pekerjaan yang sudah hampir selesai. Sampai tiba-tiba terdengar suara adzan dzuhur. 

Aku kaget dan mulai tersadar ternyata aku sudah meninggalkan shalat dhuha bahkan di hari pertama ramadhan. Rasanya aku sangat menyesal, mengapa tadi tidak ku tinggalkan dulu pekerjaan untuk menunaikan shalat dhuha. Kecewa pada diri sendiri.

Aku kirim pesan singkat kepada salah satu temanku. Aku katakan padanya bahwa aku sudah lalai, aku tidak shalat dhuha. Bulan ramadhan adalah ladang pahala. Aku tidak ingin ini terulang lagi. Aku katakan pada temanku, "Gi, tolong ingetin aku buat dhuha dong. tadi aku ngga dhuha🙈"

Temanku yang satu ini terkenal dengan perhatiannya yang luar biasa. Aku pikir dia tidak keberatan jika aku mintai tolong. Dia kini sudah seperti alarm dhuha di bulan ramadhan. Setiap hari tidak pernah absen untuk mengingatkanku shalat dhuha.

"Nopiiiii, dhuha"

"Dhuha nopiiii"

Bagitu pesan yang ia kirimkan setiap harinya di bulan ramadhan ini. Aku hanya bisa mengatakan terima kasih untuknya. Semoga Allah membalas semua kebaikanya padaku.

---------------

Begini jadinya jika seharusnya mengerjakan sesuatu tetapi ditunda-tunda. Saat ingat lagi sudah terlewat waktunya. Penyesalan memang selalu datang terlambat.


#RaMen
#Day8



Share:

Senin, 19 April 2021

Ajakan Bukber

Memasuki pekan kesatu ramadhan, ajakan untuk buka puasa bersama atau biasa disingkat menjadi Bukber mulai berdatangan. Mulai dari teman kantor, teman kuliah, juga teman biasa nongkrong. Semua mengirimkan undangan untuk bukber.

Seperti yang kita semua tau, ramadhan tahun ini kita semua masih harus melaluinya berdampingan dengan wabah Covid-19. Ditambah di awal tahun 2021 ini ada varian baru dari wabah tersebut. Meskipun pemerintah sudah mengagendakan penyebarluasan vaksinasi Covid-19, angka penderita Covid-19 masih terus bertambah.

Daya tahan tubuh sangat perlu dijaga. Meskipun kita merasa diri kita sehat, kita tidak boleh bertindak ceroboh atau pun abai pada protokol-protokol kesehatan yang sudah digaungkan selama ini. Jika perlu lakukan aktivitas diluar rumah seminimal mungkin. 

Aktivitas kantor yang selama ini dikerjakan secara offline di kantor, kini sudah bisa dilakukan secara online di rumah. Perusahaan tempatku bekerja mempercayakan penuh para pegawainya untuk melakukan pekerjaannya dari rumah. 

Hal ini menjadi konsen utamaku. Berusaha menjaga amanah yang diberikan oleh perusahaan untuk melakukan aktivitas di rumah. Menjaga diri semaksimal mungkin agar terhindar dari wabah tersebut. Caraku dengan membatasi aktivitas di luar rumah, salah satunya aku tidak bisa menerima ajakan bukber dari teman-temanku.

Menjaga amanah itu bukan perkara yang sepele. Perlu pertanggungjawaban yang besar. Pikirku, jika aku masih bisa membatasi diri untuk tidak keluar rumah, maka aku lebih memilih untuk tetap berada di rumah. Dan melakukan semua aktivitas di dalam rumah saja.

#RaMen
#Day7
Share:

Minggu, 18 April 2021

Koki Ramadhan

Selama bulan ramadhan ini aku mendapat kehormatan tertinggi ditunjuk sebagai Koki Ramadhan dirumah. Penunjukan ini dilakukan secara langsung oleh Ratu dapur yaitu Mamah. Agendanya tidak lain dan tidak bukan adalah memasak dan menyiapkan menu santap sahur dan berbuka selama ramadhan berlangsung --Ckckck😁

Ettss, tapi bukan bearti selain bulan puasa aku tidak memasak yaa. Aku juga suka memasak, tapi bergantian dengan Mamah, cuma memang jatah masak Mamah lebih banyak daripada diriku. --jadi malu deh🙈

Mamah memintaku untuk membuat list menu masakan selama sebulan ini, tapi aku tidak membuat list-nya. Aku kebingungan kalau harus di list, jadi se-kepengen-nya aja. Yang terlintas dipikiran hari itu, yaa itu yang akan diolah menjadi santap sahur dan berbuka.

Seperti hari ini, menu berbuka untuk keluargaku adalah ikan tongkol dan telur balado, lalu sayurnya aku membuat sayur daun singkong. Menu berbuka untukku sendiri biasanya berbeda. Tahun ini aku tidak ingin berbuka dengan nasi. Jadi, menu berbuka aku hari ini adalah dimsum. Di hari-hari sebelumnya aku berbuka dengan sayur kukus dan kentang rebus. Terkadang telor kukus atau bakso. Tentu di awali dengan air putih dan memakan kurma dulu.

#RaMen
#Day6




Share:

Sabtu, 17 April 2021

Tanda-Tanda Orang yang Mencintai Al-Qur'an

Agenda Sabtu pagi.

Ba'da subuh hingga jam 7.30 di isi dengan kajian rutin pekanan yang biasanya dilakukan sore hari. Yaa, jadwalnya dipindah menjadi ba'da subuh selama ramadhan. Ini adalah kesepakatan bersama agar masing-masing tetap bisa mengatur dan beraktivitas sesuai agenda yang sudah direncanakan. Tentunya juga demi memaksimalkan waktu untuk mencapai target-target ramadhan masing-masing.

Materi yang disampaikan hari ini mengenai Tanda-Tanda Orang yang Mencintai Al-Qur'an. Aku bantu review sedikit yaa materinya😬.

Adapun tanda-tanda orang yang mencintai Al-Qur'an, yaitu:
1. Bergembira bertemu dengan Al-Qur'an.
Sebagaimana orang yang sedang jatuh cinta kepada seseorang, jika bertemu dengan orang tersebut tentu hatinya akan bergembira bukan? Nah, begitu lah gambaran bagi orang yang di dalam hati tumbuh rasa cinta terhadap Al-Qur'an. Ia akan bergembira saat melihat Al-Qur'an. Membacanya bukanlah hal yang memberatkan baginya. Interaksinya dengan Al-Qur'an pun akan sangat intens.

2. Berlama-lama duduk bersama dengan Al-Qur'an.
Menyambung point 1, jika sudah cinta tentu saat ada kesempatan untuk bertemu tidak akan di sia-siakan bukan? Duduk berlama-lama dengan yang dicinta tentu tidak akan menjadi hal yang membosankan. Begitupun dengan orang yang hatinya sudah terpaut pada Al-Qur'an, cinta dengan Al-Qur'an, berlama-lama dengannya bukan lagi menjadi kewajiban saja, tapi juga sudah menjadi kebutuhan.

3. Sering menanyakan/bertanya tentang permasalahan kepada Al-Qur'an.
Apa maksudnya? Maksudnya adalah ketika kita sedang dihadapkan pada permasalahan, kita baca Al-Qur'an. Berusaha mencari jawaban dari setiap permasalahan melalui Al-Qur'an. Men-tadaburi dan mencari tafsir dari setiap ayat-ayat yang terdapat di dalamnya. InsyaAllah petunjuk dari Allah akan membawa kita untuk menemukan solusi dari permasalan yang sedang dihadapi.

4. Menaati Petunjuknya.
Kita tau bahwa Al-Qur'an adalah petunjuk langsung dari Allah, yang dibawa sebagai risalah bagi Rasulullah untuk kita ummatnya. Tidak ada rekaan dari manusia manapun di dalamnya. Jadi, Al-Qur'an amat sangat terjaga kemurniannya. 

Bagi para sahabat yang hidup pada zaman Rasulullah, mengaplikasikan kandungan dalam Al-Qur'an adalah sebuah keharusan. Para sahabat bahkan tidak akan menambah hafalan mereka jika mereka belum bisa mengaplikasikan ayat Al-Qur'an yang mereka hafal dalam kehidupan mereka sehari-hari. Itu lah yang menjadikan mereka memiliki akhlak sangat Qur'ani. Sebegitu besarnya pengaruh Al-Qur'an dalam kehidupan para sahabat. 

Tapi, hal tersebut jangan dijadikan dalil pembenaran untuk tidak menghafal yaa teman-teman😬. Jangan salah mengambil kesimpulan yaa🙊. 

Ramadhan adalah bulan penuh berkah. Banyak orang yang berlomba-lomba melakukan kebaikan di bulan ini karna tau bahwa dibulan ini segala amal kebaikan akan dilipatgandakan pahalanya. Ettss, tapi berlaku hal yang sama juga dengan dosa. Jadi jangan coba-coba untuk membuat kemaksiatan yaa, fokus saja pada amal kebaikan. Fokus pada target-target ramadhan kita. Salah satunya dengan banyak berinteraksi dengan Al-Qur'an. Manfaatkan waktu luang dengan bercengkarama bersama dengan Al-Qur'an. 

Sekian review nya yaa. Semoga bermanfaat😊.

#RaMen
#Day5
Share:

Jumat, 16 April 2021

Program Kelas Menulis

Sekitar 1 bulan yang lalu aku mendaftarkan diri pada salah satu kelas menulis online. Info ini aku dapatkan dari seorang teman yang juga akan mengikuti kelas yang sama. Hari ini adalah hari pertama pembelajaran dimulai. Ohh iyaa, komunitas ini namanya KMO. Aku masuk dalam Batch 33. 

Materi pertama dipaparkan langsung oleh Founder dari komunitas tersebut, yaitu Tendi Murti. Materi yang dibahas tentang motivasi menulis. Materi disampaikan melalui channel telegram secara interaktif. Ada sesi tanya jawab live menggunakan fitur siaran pada telegram. Jujur baru tau kalau ada fitur ini di telegram🙊.

Materi yang disampaikan sangat menarik, begitupun cara pemateri dalam menyampaikannya. Walaupun kegiatan ini dibuat secara gratis, tapi isinya "Daging" semua, mantab.

#RaMen
#Day4 

Share:

Kamis, 15 April 2021

Zakat Istana

Sejak 2016 hingga tahun ini tempatku bekerja mengadakan penghimpunan Zakat Istana. Kegiatan zakat istana ini rutin dilakukan setiap tahunnya pada bulan ramadhan. 

Seperti namanya, zakat istana adalah kegiatan pengumpulan zakat, juga infaq dan sedekah oleh Presiden, Wakil Presiden, Menteri, beserta jajarannya yang dilakukan di istana kepresidenan RI. 

2 tahun terakhir ini kita menjalankan bulan ramadhan dengan suasana yang berbeda. Bulan ramadhan berdampingan dengan Covid-19. Kegiatan yang bisa menimbulkan kerumunan mulai dibatasi, juga protokol kesehatan yang semakin gencar diberlakukan. 

Hal ini menjadikan kegiatan zakat istana 2 tahun kebelakang mengalami perubahan. Jika tahun-tahun sebelumnya kegiatan tersebut dilakukan secara offline di istana kepresidenan, 2 tahun ini zakat istana dilakukan menggunakan aplikasi Zoom, kemudian disiarkan melalui channel youtube dan TV Nasional rekanan. Hanya ada beberapa petugas saja yang diperbolehkan melakukan pendampingan di istana, tentu dengan protokol kesehatan yang sangat ketat. 

Alhamdulillah, kegiatan berjalan lancar. Dan bagi para muzaki, do'a kami adalah, Semoga Allah membersihkan harta yang dikeluarkan dan mensucikan harta yang tersisa. Aamiin.

#RaMen
#Day3


Share:

Rabu, 14 April 2021

Menu Ramadhan

Ramadhan tahun ini sepertinya lebih terencana dibandingkan tahun-tahun sebelumnya (padahal baru juga 2 hari puasanya), setidaknya niatnya si begitu, heehee.

Mulai dari target harian ibadah yang berusaha di upgrade dari tahun sebelumnya, kemudian membuat rundown penyesaian target tersebut, dan sampai juga ke menentukan apa kira-kira menu sahur dan berbuka yang akan di masak. 

Ramadhan-ramadhan sebelumnya yang namanya sahur itu sejatinya adalah masakan yang dimakan pada saat berbuka tapi tidak habis. Bukan tidak habis si, lebih tepatnya memang sengaja dimasak lebih banyak agar bisa dimakan lagi saat sahur. Atau jika bosan dan mau praktisnya saja yaa masak yang instan-instan seperti mie instan misalnya.

Tapi, ramadhan kali ini tidak begitu. Makan sahur dan berbuka sengaja dibedakan. Memang jadi menambah pekerjaan si, tapi sepertinya menyenangkan membuat diri sendiri jadi lebih sibuk dari biasanya --pikirku begitu.

Satu hal lagi, ramadhan kali ini juga sekaligus ingin diet, haahaa. Yaa, rencana dan usaha saja dulu, jika hasilnya mencapai target, namanya itu bonus. Menyenangkan diri sendiri itu baik, jadi pikir yang baik-baik saja agar bahagia.

#RaMen
#Day2
Share:

Selasa, 13 April 2021

Welcome Back!

I think it's been a long time since I checked my blog. Aku hiatus cukup lama juga ternyata heehee. Dan tahun ini aku ingin mulai menulis kembali. Aku rasa aku kini sudah "Sehat" untuk bisa bercengkrama kembali diruang ini.

Ramadhan menulis. Atau aku singkat saja menjadi RaMen. 2 tahun kebelakang ini setiap ramadhan aku memperbarui feed instagramku. Yaa, aku memposting sesuatu yang baru setiap harinya di bulan ramadhan. Dan ramadhan tahun ini, aku ingin blogku pun mendapatkan kesempatan yang sama seperti instagramku. Aku ingin menulis setiap hari selama bulan ramadhan. This is quite challenging for me, tapi aku akan berusaha. Go go go semangat!😁

#RaMen
#Day1
Share:

Jumat, 19 Maret 2021

Sedih Itu...

Sedih itu...
Ketika kita ingin marah, tapi terbentur oleh norma yang ada.

Sedih itu...
Ketika kita ingin berteriak, tapi tidak bisa seperti Cinta di film AADC, yang berlari ke hutan.

Sedih itu...
Ketika kita ingin mendapat ketenangan, tapi justru ada yang seperti Cinta di film AADC, memecahkan gelas biar ramai, biar bergaduh sampai gaduh.

Sedih itu...
Ketika tempat yang kita tuju untuk pulang, justru tidak memberikan ketenangan dan kenyamanan.

Tidak ada kisah sedih yang lebih sedih dari mendengar kisah sedih orang yang sedang sedih.

Sedih itu...
Itu!
Share:

Senin, 15 Maret 2021

Andai Aku Bisa

Jika aku bisa, aku ingin pergi sejauh-jauhnya. Pergi ke tempat dimana hanya ada ketenangan dan kesunyian. Tempat dimana hanya ada diriku sendirian. Aku ingin melepas semua keluh yang ku punya. Aku ingin berteriak sekeras-kerasnya. Aku ingin menangis sehebat-hebatnya. 

Andai aku bisa...
Andai aku bisa...
Share:

Label Pena

Pena Terpopuler

Kawan Pena