Aku beralih mengerjakan pekerjaan lainnya. Sejenak merehatkan diri dari naskah yang sudah hampir seharian ini terasa begitu membebani. Mengerjakan semua pekerjaan yang sempat tertunda, juga mengobrol sana-sini di aplikasi whatsapp, berpikir mungkin setelahnya akan muncul inspirasi yang entah darimana datangnya akan membantuku menyelesaikan tugas. Tapi, hasilnya lagi-lagi nihil. Inspirasi itu tak kunjung menyapa.
Merenung lagi, kembali aku buka file berisi naskah tugas tadi. Menatapnya lekat-lekat. Sebentar-sebentar memiringkan kepala ke kanan, sebentar-sebentar memiringkan kepala ke kiri. Entah, apa itu bisa membantu menemukan inspirasi atau tidak. Yang jelas, aku benar-benar melakukannya. Sebentar-sebentar menopang dagu, sebentar-sebentar menggaruk kepala, alih-alih berharap inspirasi yang datang, justru nampaknya keputus-asaan yang menyapa. Huft.
Aku tatap lagi layar laptop berisi naskah yang tak kunjung bertambah itu. Aku baca judul naskahnya. Tiba-tiba, aku teringat dengan teman-temanku yang aku ajak mengobrol santai di grup whatsapp. Sepertinya mengingat mereka membuatku mendapatkan inspirasi. Tanpa pikir panjang, aku buka lembar yang baru dan mulai menulis. Hal sederhana yang tiba-tiba muncul itu, yang menurutku adalah hal paling sederhana, justru menjadi membuatku terus-menerus menulis. Hingga tidak aku sangka, tugas yang seharusnya hanya berisi 4 halaman, berlebih menjadi 5 halaman.
Kurang boleh, tapi lebih itu jangan. PR lagi. Aku harus memangkas beberapa paragraf naskahku agar bisa memenuhi standar maksimal halaman dari tugas yang diberikan.
#RaMen
#Day22
0 komentar:
Posting Komentar