• Untitle

    Mengutarakan apa yang tak mampu terucap. Lewat pena ku tuturkan segala yang ingin ku ungkapkan.

  • Sudut Pandang

    Menyoroti sesuatu dari kacamata seorang awam. Bisa benar atau juga salah. Tidak perlu saling menghakimi, kita hanya perlu saling menasehati dan menghargai segala perbedaan.

  • Ceracau

    Menulis menjadi suatu hal yang baru. Sulit, namun terasa begitu menyenangkan. Membagi sesuatu yang kita rasakan atau kita pikirkan kepada oranglain. Berharap semua membawa kebermanfaatan.

  • Sajak

    Melatih rasa dan membahasakan sesuatu yang di rasa. Melankolis katanya. Namun itu dapat melunakkan hati yang keras, dan mempesona hati yang lembut.

Sabtu, 18 Mei 2019

Tarawih

Tarawih, yaitu solat sunah malam yang dikerjakan setelah melaksanakan solat wajib isya.

*****

Solat tarawih bersifat sunnah, yang hanya dikerjakan pada saat malam bulan ramadhan. Pelaksanaannya diperbolehkan secara berjamaah ataupun seorang diri. Adapun jumlah rakaatnya sebanyak 11 atau 23 rakaat dengan disertakan salam setiap 2 rakaat.

#sabtulis #pekan71

Share:

Sabtu, 11 Mei 2019

Bukber

Bukber, berasal dari singkatan Buka Bersama. Satu istilah yang ramai digunakan ketika masuk bulan Ramadhan.

*****

Saat bulan Ramadhan tiba, ajakan untuk bukber pasti sudah mulai memadati tanggalan di buku agenda banyak orang. Hari ini bukber dengan keluarga besar, besok bukber dengan teman kantor, lusa bukber dengan teman kuliah, besoknya lagi bukber dengan teman SMA, dan bukber-bukber lainnya.

Seperti sudah hal yang lumrah. Sudah seperti bagian dari tradisi dan budaya, terlebih di negara kita Indonesia. Saya masih belum tahu apakah di negara lain ada budaya bukber seperti ini.

#sabtulis #pekan70

Share:

Minggu, 14 April 2019

Senda Gurau

"Dunia hanyalah senda gurau". Begitu nasehat dari seorang guru.

*****

Seringkali kita lupa, nikmat yang kita miliki di dunia hanyalah titipan. Kapanpun waktunya, kita harus siap untuk melepaskannya.

Share:

Sabtu, 06 April 2019

Seleksi Alam

Satu persatu dedaunan jatuh berguguran. Begitulah semesta memberikan pertanda pada makhluk hidup lainnya.

*****

"Si mawar kemana yaa? Udah lama ngga kelihatan"
"Si melati juga. Apa mereka udah keluar dari komunitas?"

Pernahkah kalian mengalami hal yang sama, dimana ketika satu-persatu teman dalam sebuah komunitas atau grup hilang tanpa kabar? Istilah lainnya adalah mundur perlahan, ada juga yang menyebutnya bagian dari seleksi alam.

Seleksi alam. Tentu kita sering mendengar istilah ini. Suatu padanan kata yang biasa disematkan pada berkurangnya sesuatu ditengah perjalanan sebelum sampai pada tujuan. Misalnya saja berkurangnya satu persatu anggota dalam sebuah tim. Seperti contoh percakapan diatas.

Menghilang tanpa kabar sering kali menimbulkan kesalahpahaman. Akan muncul banyak persepsi terhadap sikap mereka, hingga pada akhirnya akan menghasilkan fitnah untuk mereka.

Setiap orang yang berada dalam sebuah grup pastilah memiliki peran. Baik itu menjadi pemimpin, ataupun anggota. Sekecil apapun peran seseorang, tentulah ia memiliki fungsi penting dalam perjalanan grup tersebut. Tanggungjawab yang telah diberikan kepada mereka pastilah akan dimintai pertanggungjawabannya di akhir nanti. Jika ia menghilang tanpa alasan yang jelas, tentulah akan merubah siklus yang berjalan dalam grul tersebut.

#sabtulis #pekan65

Share:

Selasa, 02 April 2019

Gratis, serius?

Hari gini gratisan?!!
Siapa yang nolak!! Haahaa 😁

*****

Sepertinya jika disodorkan dengan hal-hal gratis, hampir jarang yaa ada orang yang menolak. Termasuk saya heehee.

Yap, jum'at lalu saya menyempatkan diri untuk mencoba salah satu moda transportasi baru di kota adidaya Jakarta. Konon katanya moda transportasi tersebut berlabel gratis. Saya boyong pula keluarga saya untuk mencobanya. Benar saja, transportasi tersebut gratis. Dengan catatan kita harus mendaftar secara online terlebih dulu di salah satu aplikasi belanja online yang sepertinya bekerjasama dengan transportasi baru tersebut.

Mass Rapit Transit Jakarta. Moda Raya Terpadu. MRT. Begitu sebutannya. Kereta super cepatnya Indonesia (sampai saat ini). Sampai akhir bulan ini masih diberi label gratis karna masih masuk tahap uji coba. Awal bulan depan, MRT sudah akan beroperasi full dengan tarif kisaran 3000-15000 ribu rupiah untuk trayek dari Stasiun Bundaran HI sampai Lebak Bulus.

Saat ini MRT tidak ubahnya seperti wahana wisata. Bagi masyarakat keberadaan MRT adalah sebuah destinasi baru untuk mengajak orang terkasih berlibur. Sekedar duduk menikmati pemandangan kota yang dimulai dari terowongan bawah tanah hingga melayang di udara. Rasanya sangat tidak mungkin untuk berdiam diri tanpa mengabadikannya ke dalam media sosial yaa, heehee.

Selain MRT, Jakarta juga sudah lebih dulu meluncurkan moda transportasi berlabel gratis. Pendahulunya adalah Bus City Tour dari Transjakarta. Bus ini disediakan secara cuma-cuma oleh pemerintah Jakarta untuk memperkenalkan sejarah kota Jakarta kepada masyarakat. Yang saya tau, dulu hanya ada satu rute saja yang dinamakan History Of Jakarta. Tetapi, sekarang bus ini memiliki 7 rute dengan destinasi yang berbeda. Kebetulan kemarin saya ingin mengajak keluarga berkunjung ke kota tua, jadi saya menaiki bus dengan rute History Of Jakarta.

Bus City Tour ini merupakan bus tingkat yang dipandu oleh seorang tour guide yang akan menceritakan bermacam-macam sejarah dari bangunan yang ada disisi kanan dan kiri bus, serta jalan-jalan yang kita lewati. Berwisata sambil belajar ini namanya, heehee.

Nah, untuk menaiki bus dengan rute yang kita inginkan, kita perlu memperhatikan jadwal operasi dari bus-bus ini. Bus dengan 7 rute ini memiliki jadwal operasi yang berbeda-beda. Tapi secara umum, bus ini beroperasi setiap hari dari pukul 08.00 sampai 17.00 WIB.

Jadi, mau yang gratis? Dicoba saja 😬

#sabtulis #pekan64

Share:

Minggu, 24 Maret 2019

Ketika jiwa terjebak dilema

Kala jiwa terjebak dilema
Tiada daya dan upaya
Ada sesuatu yang sangat ingin ditulis, namun ia sulit untuk tertulis
Ingin di ungkapkan, namun sulit terungkapkan
Emosi yang tak terelakkan
Ingin marah namun tak sanggup

Maafkan aku yang terlalu sulit mengungkapkan rasa
Kemampuanku hanya sebatas memendamnya jauh di dalam
Maafkan jika diamku membuat banyak pertanyaan 
Hingga menghasilkan banyak asumsi
Tapi inilah kelemahanku, yang tak sanggup mendeskripsikannya lewat kata

#sabtulis #pekan63

Share:

Sabtu, 23 Februari 2019

Ini Kesalahanku?

Mungkin salah satu kesalahan terbesarku adalah, membuat mereka selalu salah paham dengan intonasi suara yang aku miliki.

***

Aku adalah seorang perempuan yang terlahir dengan darah sunda yang cukup kental. Itu aku dapatkan dari kedua orangtuaku yang memang asli berasal dari suku sunda. Orang sunda pada umumnya memiliki suara yang lembut juga empuk. Nada meliuk-liuk nya terdengar begitu syahdu. Tapi semua itu rasanya tidak terlihat ada padaku.

Aku memang terlahir di tanah sunda. Tepatnya mungkin "Numpang" lahir, karena setelah beberapa bulan aku di boyong keluar kota dan besar disana. Suasana kota dengan berbagai macam suku yang beragam di wilayah tempat aku tinggal sudah pasti sedikit banyak mempengaruhi setiap sendi kehidupanku. Tak terkecuali juga mungkin berimpas pada gaya dan nada bicaraku.

Sebagian besar orang tidak percaya jika aku bilang bahwa aku berdarah sunda. Katanya orang sunda tidak sepertiku. Suaranya pasti lembut. Iyaa, aku mungkin berbeda. Nada bicaraku memang terdengar seperti orang sebarang. Berat, tegas, terkesan galak, dan marah-marah.

Aku berpikir, haruskah aku berdiam diri saja dan tidak terlalu sering berinteraksi dengan oranglain? Aku merasa lelah harus selalu menjelaskan kepada mereka bahwa aku hanya sedang berbicara pada mode biasa, bukan sedang marah-marah. Aku memang seperti ini. Gayaku bicara memang seperti ini. Aku benci setiap kali ada orang yang menyela bicara dengan kata "Sabar sabar" atau "Jangan marah-marah, biasa aja". Aku benci setiap kali bicara selalu ada kalimat itu sambil mencoba mengelus-elus bagian pundakku. Aku benci. Aku tidak sedang marah. Aku hanya sedang menjelaskan apa yang ingin aku ucapkan. Itu saja.

Aku merasa terkucil. Merasa diri ini begitu mengerikan dengan title-title yang mereka sandangkan. Belum lagi aku harus menerima tatapan yang sama sekali tidak pernah aku harapkan ada pada wajah-wajah mereka, terlebih pada mereka teman-temanku sendiri.

Apakah aku harus merubah diriku menjadi sosok oranglain hingga aku bisa diterima di masyarakat? Apakah mereka sedang mengajarkan aku untuk bermuka dua?

Sungguh, aku sudah terlalu lelah.

#sabtulis #pekan59

Share:

Sabtu, 09 Februari 2019

Menolak Lupa

Sudah satu tahun berlalu. Tepat dibulan ini. Beberapa orang telah menoreh luka yang cukup besar, juga dalam, di hati saya. Apa yang mereka perbuat memberikan begitu banyak perubahan dalam hidup saya.

Marah? Iyaa saya cukup marah saat itu. Saking marahnya, saya hanya bisa berdiam. Mereka tidak pernah tau tetesan air mata yang saya keluarkan karena perbuatan mereka. Mereka juga tidak pernah tau betapa besarnya rasa kecewa yang mereka ciptakan untuk saya.

Butuh waktu berbulan-bulan bagi saya untuk kembali mengakrabkan diri dengan mereka. Saya terus saja teringat pada apa yang telah mereka perbuat.

Mungkin benar pepatah mengatakan, "Perempuan bisa dengan mudah memaafkan, tapi sulit untuk melupakan"

Satu buah pepatah yang banyak sekali bertebaran di media sosial. Terlepas dari itu benar atau tidak, nyatanya saya mengalaminya sendiri.

#sabtulis #pekan57

Share:

Sabtu, 02 Februari 2019

Kepada Mereka...

Kali ini sabtulis mengajak kita untuk menuliskan sesuatu kepada seseorang sebagai sebuah bentuk apresiasi. Sudah barang tentu, apresiasi terbesar adalah untuk orangtua dan juga keluarga kan? Tapi, selain mereka ada oranglain yang patut kita berikan apresiasi. Siapakah mereka?

Kepada setiap mereka, yang telah hadir, yang telah memberi suka, memberi senyum, memberi keceriaan, memberi kebahagiaan, juga kepada mereka, yang telah pergi, yang telah memberi duka, memberi tangis, memberi kecewa, memberi kesedihan.

Terima kasih, atas setiap kejadian, setiap pengalaman, setiap ilmu, juga pengajaran yang telah diberikan. Terima kasih, karena kalian lah aku menjadi manusia kuat, manusia tangguh, juga tegar menjalani hidup.

#sabtulis #pekan56

Share:

Minggu, 27 Januari 2019

Kepercayaan

Kepercayaan adalah amanah yang amat besar. Sekali kita mengkhianati kepercayaan yang diberikan oleh seseorang, maka hancurlah kepercayaan orang tersebut terhadap kita.

Tidak semua orang bisa memberikan kesempatan kedua untuk kembali lagi percaya pada orang yang telah mengkhianatinya, maka jangan pernah menyia-nyiakan kepercayaan yang telah diberikan.

Berbicara mengenai kepercayaan, ada pengalaman yang kurang mengenakan yang pernah saya alami. Saya pernah di khianati. Bukan, bukan dengan kekasih yang mungkin seperti kalian pikirkan, tapi dengan beberapa orang yang sudah saya anggap sahabat karib.

Yaa, saya menyebutnya sahabat. Dimana saya memposisikan mereka pada tingkat yang lebih tinggi dibandingkan teman biasa. Tempat dimana saya menceritakan hal-hal yang bersifat pribadi.

Sekian lama bersahabat, saya tidak menyangka jika harus mendapati bahwa ada banyak hal yang mereka tutupi, dan banyak jarak yang ternyata juga mereka buat untuk saya.

Sakit. Entah seberapa sakit. Dan entah bagaimana menggambarkan rasa sakitnya.  Hingga rasa sakit itu mulai menggerogoti dalam dan semakin dalam. Saya berada pada titik terlemah dalam hidup saya. Saat itu saya hanya ingin diam. Hanya ingin sendiri. Perlu waktu yang cukup lama untuk menyembuhkanya.

Jangan bertanya apakah saya masih mempercayai mereka atau tidak. Yang pasti, mereka bukanlah orang pilihan bagi saya untuk berbagi cerita, lagi.

Hal terburuk dari kejadian tersebut adalah, dalam waktu yang cukup lama saya tidak bisa percaya pada siapapun. Tidak lagi ingin menambah daftar pertemanan. Juga tidak lagi bersemangat untuk sekedar bersenda gurau dengan oranglain.

Yaa, kejadian tersebut berimpas sangat parah pada diri saya. Kini, saya masih berusaha untuk bangkit. Menjadikan semuanya sebagai pelajaran. Dan berusaha kembali untuk ceria dan memulai pertemanan. Meski saya tau, pengalaman buruk itu masih saja datang menjadi momok yang menakutkan.

Semoga kita dapat menjadi orang yang terpercaya, dan bisa bertanggungjawab atas amanah yang telah diberikan oranglain kepada kita. Aamiin.

#sabtulis #pekan55

Share:

Sabtu, 19 Januari 2019

Do'a Akan Menenangkan

Jika jiwa merasa tidak tenang, tentu aktifitas sehari-hari akan sangat terganggu. Kehidupan akan berjalan tidak menentu. Hilang arah. Lalu, bagaimana caranya untuk mengembalikan ketenangan tersebut?

Cara terbaik adalah dengan mendekatkan diri pada Tuhan. Satukan kedua belah telapak tangan dan panjatkanlah do'a sebanyak dan sesering mungkin dengan penuh keyakinan bahwa do'a akan dikabulkan. Karna dengan berdo'a, ketenangan sedikit demi sedikit akan kembali.

Semoga firman Allah serta hadits Rasulullah ini dapat menjadi pedoman bagi kita semua.

Allah berfirman, “Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi? Apakah disamping Allah ada Tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu mengingati(Nya)” (QS. 27 : 62).

Rasulullah bersabda, “Doa adalah ibadah.” Kemudian Beliau membaca ayat, “Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu…dst. sampai, “keadaan hina dina.” (HR. Tirmidzi, ia berkata, “Hadits ini hasan shahih.”)

#sabtulis #pekan54

Share:

Sabtu, 12 Januari 2019

Tenang

Ketenangan adalah sebuah hal yang amat sangat berharga. Ketika ketenangan itu hilang, maka akan mempengaruhi seluruh sendi kehidupan seseorang. Kefokusan akan sangat menurun secara drastis. Akibatnya adalah seperti orang hilang arah, berbuat apapun akan menghasilkan suatu kesalahan.

Ketidakstabilan emosi adalah akar dari menghilangnya sebuah ketenangan. Amat sangat menyenangkan apabila seseorang dapat mengendalikan emosi dirinya dengan baik. Tentu hidupnya akan selalu berada pada koridor yang benar.

#sabtulis #pekan53

Share:

Minggu, 06 Januari 2019

Pernikahan

Penyatuan dua sejoli atas nama cinta sering kali ditandai dengan sebuah pernikahan. Seperti suatu tanda dari akhir perjalanan cinta mereka yang bahagia. Tapi, sebenarnya pernikahan adalah sebuah langkah awal dari perjalanan cinta mereka.

Akan ada suka dan duka. Akan ada kerikil yang harus mereka hadapi, yang terkadang karenanya bisa saja membuat mereka terpeleset, terjungkal, bahkan jatuh. Tapi, bukan hanya kerikil, tentu akan ada rerumputan, pepohonan, kicau burung, juga pelangi yang mengiringi langkah mereka di sepanjang perjalanan.

Satu fase baru telah tiba bagi mereka yang baru saja meresmikan cinta. Selamat merayakan, dan semoga rahmat Tuhan selalu menyertainya 😊

#sabtulis #pekan52

Share:

Label Pena

Pena Terpopuler

Kawan Pena