• Untitle

    Mengutarakan apa yang tak mampu terucap. Lewat pena ku tuturkan segala yang ingin ku ungkapkan.

  • Sudut Pandang

    Menyoroti sesuatu dari kacamata seorang awam. Bisa benar atau juga salah. Tidak perlu saling menghakimi, kita hanya perlu saling menasehati dan menghargai segala perbedaan.

  • Ceracau

    Menulis menjadi suatu hal yang baru. Sulit, namun terasa begitu menyenangkan. Membagi sesuatu yang kita rasakan atau kita pikirkan kepada oranglain. Berharap semua membawa kebermanfaatan.

  • Sajak

    Melatih rasa dan membahasakan sesuatu yang di rasa. Melankolis katanya. Namun itu dapat melunakkan hati yang keras, dan mempesona hati yang lembut.

Kamis, 13 Mei 2021

Lebaran

Genap 30 hari sudah kita menjalankan ibadah puasa di bulan ramadhan. Hari ini, pada 1 syawal, kita merayakan Iedul Fitri. Merayakan Lebaran. Hari lebaran adalah hari yang ditunggu banyak orang, terutama umat muslim. Karena pada hari ini dapat berkumpul dengan semua keluarga. Hari lebaran juga menjadi moment temu kangen bagi keluarga yang sudah lama tidak berjumpa. 

Selesai menjalankan sholat ied, semua anggota keluarga saling meminta maaf dengan tradisi yang biasa disebut sungkeman. Tidak lupa juga berkunjung ke rumah tetangga dan sanak saudara. Berkeliling kampung menyambung silaturahim. Saling bermaaf-maafan satu sama lain. Menebar senyum dan kebahagiaan satu dengan lainnya. Suasana seperti ini hanya bisa terlihat saat hari lebaran. 

Memakan ketupat sayur dengan opor ayam atau rendang bersama keluarga besar. Mencicipi nastar, manisan buah, dan kue kaleng lainnya. Dibarengi juga dengan candaan-candaan ringan khas lebaran. Berbagi sedikit rezeki kepada mereka generasi termuda dalam keluarga yang masih terlihat menggemaskan.

Suasana lebaran adalah suasana yang sangat di nanti dan di rindukan. Meski hanya setahun sekali, tapi kehangatannya tetap terasa hingga tahun berikutnya.

#RaMen
#HariLebaran


Share:

Rabu, 12 Mei 2021

Akhir Ramadhan

Hari ini masuk hari ke-30 ramadhan. Hari dimana ramadhan berakhir. Di hari-hari terakhir ramadhan, kita mendengar kabar duka dari saudara kita di Palestina. Terjadi penyerangan di Masjid Al-Aqsa. Mereka ditembaki saat sedang sholat. Saat sedang melakukan i'tikaf di 10 malam terakhir ramadhan. Laki-laki dan perempuan. Mereka di tangkap. Tangan mereka di ikat. Badan mereka dipaksa untuk berlutut. Kepala mereka ditempelkan ke jalan. Suara takbir yang mereka kumandangkan bersahutan dengan suara tembakan. Al-Aqsa menjadi penuh darah. 

Pemandangan yang sangat berbeda, sangat-sangat berbeda dengan suasana 10 malam terakhir di negara kita. Kita masih bisa merasakan kenyamanan dalam beribadah. Meski ada pembatasan, tapi rasanya tidak sebanding dengan batasan yang mereka hadapi. Kita masih bisa leluasa memasuki masjid, dan sholat dengan tenang. Sedangkan, mereka, jangankan melakukan sholat, menginjakkan kaki saja rasanya sangat sulit.

Betapa kontras kondisi yang sedang Allah perlihatkan. Mereka rela mengorbankan diri demi memasuki rumah Allah, sedangkan di antara kita mungkin ada yang enggan untuk memasuki masjid, memakmurkan masjid, berlama-lama di dalam rumah Allah.

Esok adalah hari kemenangan. Bagaimanakah hari kemenangan mereka esok? Apa mereka akan benar-benar bisa merasakan kemenangan? Setidaknya, kemenangan untuk memasuki rumah Allah dan bertakbir tanpa iringan suara senapan. 

Semoga Allah senantiasa melindungi mereka. Aamiin Allahumma Aamiin.

#RaMen
#Day30
Share:

Selasa, 11 Mei 2021

Sebatas Wacana

Beberapa rencana yang dibuat seringnya berakhir hanya sebatas wacana. Semua sudah direncanakan tapi kenyataannya tidak dilaksanakan. Padahal waktu senggang ada, bahan-bahan yang diperlukan juga sudah tersedia, lalu apa yang menjadi kendala?

1. Terlalu banyak berpikir.
Banyak berpikir tapi kurang gerak. Akibatnya semua stak disitu-situ saja. Tidak maju juga tidak mundur. Pekerjaan yang harusnya sudah sudah selesai, justru jadi terlantar karena tidak juga dimulai. Jika sudah begitu, bisa jadi akhirnya malah tidak dikerjakan sama sekali.

2. Disusul kerjaan yang lain.
Setiap orang pasti memiliki kesibukan. Sibuk dengan kerjaan kantor, sibuk dengan kerjaan rumah, sibuk dengan urusan anak, dan lain sebagainya. Terkadang kerjaan tumpang tindih dalam waktu yang sama. Semua menuntut hak nya untuk diselesaikan. Disaat seperti ini kita diharuskan memilih, pekerjaan mana yang perlu diprioritaskan dan dikerjakan terlebih dahulu.

3. Malas.
Penyakit yang tidak jarang menghinggapi seseorang. Membuat seseorang menjadi lalai terhadap semua hal termasuk rencana yang sudah mereka susun sendiri. Inilah alasan yang bagi sebagian orang sangat sulit dihindari. Terkadang untuk menutupi alasan ini, orang berdalih dengan alasan kelelahan.

Mungkin masih banyak faktor-faktor yang bisa menghambat seseorang dalam mewujudkan setiap rencana mereka. Tapi faktor ini yang menurutku sangat sering ditemukan. 

Semoga kita terhindar dari 3 faktor tersebut, agar rencana kita tidak hanya berakhir sebagai wacana.

#RaMen
#Day29
Share:

Senin, 10 Mei 2021

Buku Tertebal yang Pernah Dibaca

Beberapa tahun yang lalu, kalau tidak salah ingat sekitar tahun 2017. Waktu itu tiba-tiba ada seorang teman yang menawarkan sebuah ebook. Katanya isinya bukunya bagus, layak banget untuk dibaca. Lalu, dia mengirimkannya kepadaku. Buku itu berjudul "Kado Pernikahan Untuk Istriku" karya Mohammad Fauzil Adhim.

Saat pertama kali melihatnya, aku sedikit syok. Aku yang terbiasa membaca buku "Ringan" dengan hanya 200an halaman saja, dikejutkan dengan jumlah halaman pada buku tersebut. Buku itu nyaris menyentuh angka 800 halaman. Buku ini sangat "Berat". Bukan hanya berat ukurannya, tapi juga berat isinya. Jumlah halamannya sempat membuatku mengurungkan niat untuk membacanya. Benar-benar "Berat" pikirku saat itu.

Saat senggang aku coba untuk membacanya. Aku penasaran semenarik apa buku rekomendasi temanku ini. Halaman perhalaman aku baca. Ternyata isinya tidak seberat ukurannya. Bahasanya ringan. Aku yang terkadang sulit mencerna saja masih bisa mengikutinya. Kata "Penasaran" justru semakin bertambah saat sudah mulai membacanya, dan buku itu jadi membuatku candu.

Ternyata buku itu memang sebagus yang dibicarakan. Isinya komplit. Bagi orang yang mungkin sedang mempersiapkan diri menuju hubungan abadi, aku akan merekomendasikan buku ini juga. Mulai dari persiapan diri sebelum perkenalan, persiapan menyambut pertemuan sakral, hingga kiat menjalani gerbang kehidupan yang baru. Semua dibahas dalam buku ini.

Mataku agak sedikit kurang nyaman ketika harus membaca ebook. Akhirnya aku membeli bukunya. Aku membawanya dalam tasku setiap kali pergi ke kantor. Aku sempatkan untuk membacanya dalam perjalanan pergi dan pulang kantor, di angkot dan kereta. Jumlah halaman yang banyak itu tentu membuat ukuran buku itu menjadi berat, entah jika ditimbang berapa kilogram beratnya, tapi rasa berat itu terbayarkan dengan isi bukunya yang menakjubkan. 

Aku sangat berterima kasih pada temanku yang sudah memperkenalkanku pada buku itu😂. Secara sadar atau tidak sadar aku juga sering merekomendasikan buku ini pada temanku yang lain. Karena memang sebagus itu bukunya😊. Buku ini juga menjadi buku tertebal yang pernah aku baca.

#RaMen
#Day28
Share:

Minggu, 09 Mei 2021

Yang Ingin Dipertahankan

Menyambung pembicaraan mengenai target di bulan ramadhan, goal sebenarnya bukanlah hanya sekedar tercapainya target pada akhir ramadhan, tetapi seberapa banyak kebiasaan baik yang nantinya akan terus dilakukan pasca ramadhan berakhir.

Seringnya, rutinitas di bulan ramadhan ini ikut berakhir bersamaan dengan selesainya bulan ramadhan. Keistiqomahan kita dalam menjaga kebiasaan baik selama bulan ramadhan ini lah yang akan menjadi tantangan di bulan-bulan selanjutnya. 

Mendekati akhir ramadhan ini, biasanya kita akan sangat fokus pada persiapan lebaran. Membuat kue, menata ulang rumah, bahkan mungkin persiapan mudik --bagi yang "mampu". Tapi, jarang yang berpikir untuk mulai mempersiapkan diri memasuki bulan pasca ramadhan, bulan dimana tantangan yang sesungguhnya akan menyambut. 

Bulan dimana shalat sunah tidak lagi dilakukan secara berjama'ah di masjid. Bulan dimana puasa tidak lagi dilakukan oleh semua orang, tapi hanya sebagian saja karena harus meng-qhada puasanya. Bulan dimana pahala sedekah tidak lagi berlipat ganda. Bulan dimana Al-Qur'an mulai merindukan lagi untuk berduaan dengan tuannya.

Bulan ramadhan adalah bulan penuh kemudahan, banyak orang berlomba-lomba untuk mendapatkan keberkahannya. Tapi, jarang yang mampu mempertahankan kebiasaan baiknya pasca ramadhan. Alangkah lebih indah jika kebiasaan baik itu tetap dijalankan di bulan-bulan setelahnya, hingga nanti Allah mempertemukan kembali pada ramadhan selanjutnya.

#RaMen
#Day27
Share:

Sabtu, 08 Mei 2021

Mudik

Mudik. Kegiatan pulang dari perantauan ke kampung halaman yang lebih sering dilakukan saat mendekati perayaan Idul Fitri. Orang berbondong-bondong memanfaatkan suasana libur panjang untuk berkumpul bersama sanak keluarga yang biasanya dilakukan setahun sekali. Mungkin ada yang pernah mendengar kalimat ini, "Kapan lagi ketemu saudara kalau bukan pas lebaran".

Yap. Lebaran menjadi moment paling penting di masyarakat kita. Saat lebaran semua keluarga besar berkumpul bersama. Bisa di rumah Kakek atau di rumah Kakak tertua. Mulai dari anak tertua sampai cucu dan cicit. Bahkan yang tinggal diperantauan pun tidak ingin ketinggalan moment yang hanya setahun sekali ini. Mereka akan mudik ke kampung halaman. Semua anggota keluarga berkumpul melepas kerinduan.

Mudik di masa pandemi sekarang ini sedang ramai diperbincangkan. Pasalnya, masyarakat diperantauan tidak di izinkan untuk melakukan mudik tahun ini. Katanya, demi mengurangi tingkat penyebaran virus covid-19. Sayangnya, mudik yang sudah mendarahdaging ini sulit sekali di rem. Mudik adalah budaya. Sudah melekat erat dengan kata "Lebaran". Apakah pemerintah mampu mengerem budaya yang sudah ada sejak dahulu? Dan, apakah masyarakat mau untuk di rem?

#RaMen
#Day26
Share:

Jumat, 07 Mei 2021

Kejar yang Keteter

Banyak orang yang mempersiapkan diri sebelum masuk bulan ramadhan dengan membuat list agenda berisi target-target yang ingin dicapai selama bulan ramadhan. Target ibadah, target kerjaan, atau aktivitas lain diluar itu. Juga, mempersiapkan waktu dengan mengatur ulang kapan mulai bangun, kapan mulai kerja, sampai kapan bisa tidur. 

Bagi sebagian orang, sebut saja wanita. Ada waktu dimana ia diharuskan berhenti melakukan yang wajib, sehingga sedikit banyak mempengaruhi siklus yang sudah dibuat yang selama beberapa hari ini di bulan ramadhan rutin dijalankannya. Ibadah yang biasanya dikerjakan sesuai jadwal yang sudah ditentukan, kemudian menjadi kosong. Tak jarang juga yang mengisinya dengan kembali ke empuknya permukaan kasur, dan bergulat kembali dengan mimpi.

Waktu yang bergeser atau mungkin mulai berantakan bisa saja terjadi. Ini tergantung pada tiap individu itu sendiri, mau meniadakan target  atau agenda yang telah dirancang, atau memilih untuk tetap menjalankan agenda yang masih bisa ia jalankan dengan waktu yang sedikit digeser. Kadang ini jadi kelemahan wanita dalam menjalankan aktivitasnya.

Kejar mengejar akan terjadi saat ia memilih untuk meniadakan agenda yang sebenarnya masih bisa ia lakukan. Lalu, keteteran saat kembali mulai bisa beraktivitas sebagai mana mestinya. Walhasil, jika ia menyerah pada "Keteteran" nya itu, target yang sudah ia rancang bukan hanya berantakan, tapi akan hilang bersama dengan berakhirnya ramadhan. Targetnya tidak tercapai. Tapi, bisa berbeda juga jika ia sanggup menyelesaikan "Keteteran" nya itu meski harus bersesak-sesak dalam memenuhi target-targetannya.

Semua adalah pilihan. Ketika ibadah sering dibentur-benturkan, jangan pernah mengeluh jika akhirnya di ujung akan menangisinya. Mengejar setengah mati lalu menyerah. Lebih baik persiapkan senjata sebelum bertempur. Jika tau tak bisa di kejar dengan deadline, lakukan sesuatu semaksimal mungkin sebelum kamu menemui jalan "Keteteran".

#RaMen
#Day25
Share:

Kamis, 06 Mei 2021

Harapan

Hidup harus punya harapan, tapi jangan menggantungkan segala harapan pada manusia, karena bisa jadi pada akhirnya kita akan bertemu dengan kekecewaan. Berharaplah hanya pada Sang Pencipta, karena Dia tidak akan pernah mengecewakan hamba-Nya, apalagi mengkhianati hamba yang mempercayakan segalanya pada-Nya.

Berharaplah kepada-Nya, dan berdo'a lah dengan prasangkaan yang baik, in sya Allah, kita akan bertemu dengan apa yang kita harapkan, dan merasakan kebahagiaan yang sebenarnya.

#RaMen
#Day24

Share:

Rabu, 05 Mei 2021

Pengen Jajan

Abis gajian apa yang paling banget kalian ingin lakukan? Pasti yang paling menggoda adalah jajan. Betul apa betul?😬.

Iya, kalau aku si itu. Langsung buka instagram, cek akun diskonan atau promo, terus cus jajan. Lebih seringnya si cek diskonan kebutuhan rumah. Belanja keperluan dapur buat sebulan, terus pulangnya mampir ke warung mie ayam.

Tapi, bulan ramadhan ini aku belum sempat jajan-jajan. Kaya ada yang nahan kalau mau jajan. Ditambah lagi Mamah bilang, "Itu mah bikin sendiri aja, kan gampang bikinnya". Iya benar juga si, kalau bikin sendiri walaupun mungkin rasanya ngga sama kaya restoran, tapi pasti ada kepuasan sendiri pas lagi masaknya. Irit pula, dapetnya bisa lebih banyak😂.

Bulan ramadhan sepertinya bukan cuma menahan rasa lapar, tapi juga menahan rasa ingin jajanku. Bulan ramadhan juga menambah kreatifitasku. Bagaimana tidak? Makanan yang biasanya aku beli lewat layanan ojek online, sekarang berdasarkan usulan Mamah akhirnya jadi buat sendiri di rumah. Sudah dipastikan dong kreatifitas dalam memasaknya jadi bertambah. Ya, sedikit si, tapi yang penting kan bertambah.

Terima kasih ramadhan, engkau memang selalu datang membawa kebahagian. Meskipun, aku harus merelakan 7 hari lagi kau akan pergi meninggalkanku. Tidak, tidak hanya aku, tapi seluruh umat di semesta ini.

#RaMen
#Day23
Share:

Selasa, 04 Mei 2021

Sumber Inspirasi

Seharian duduk di depan laptop, mencoba mencari inspirasi untuk tugas akhir kelas menulis. Rangkaian kata aku coba tuliskan, berharap 4 halaman terselesaikan secepat kilat. Namun, bukan 4 halaman yang aku dapat, aku cuma bisa menulis 1 halaman saja. Aku baca lagi dan lagi, berharap mungkin setelah aku baca berulang kali nanti akan bertemu dengan penyambung kalimat, tapi ternyata tetap tidak bertambah sedikitpun naskah yang sudah aku buat. Aku coba edit lagi dan lagi, mencoba menyempurnakan kalimat yang ada, namun ujung-ujung nya tetap sama saja, tidak berkurang apalagi bertambah.

Aku beralih mengerjakan pekerjaan lainnya. Sejenak merehatkan diri dari naskah yang sudah hampir seharian ini terasa begitu membebani. Mengerjakan semua pekerjaan yang sempat tertunda, juga mengobrol sana-sini di aplikasi whatsapp, berpikir mungkin setelahnya akan muncul inspirasi yang entah darimana datangnya akan membantuku menyelesaikan tugas. Tapi, hasilnya lagi-lagi nihil. Inspirasi itu tak kunjung menyapa.

Merenung lagi, kembali aku buka file berisi naskah tugas tadi. Menatapnya lekat-lekat. Sebentar-sebentar memiringkan kepala ke kanan, sebentar-sebentar memiringkan kepala ke kiri. Entah, apa itu bisa membantu menemukan inspirasi atau tidak. Yang jelas, aku benar-benar melakukannya. Sebentar-sebentar menopang dagu, sebentar-sebentar menggaruk kepala, alih-alih berharap inspirasi yang datang, justru nampaknya keputus-asaan yang menyapa. Huft.

Aku tatap lagi layar laptop berisi naskah yang tak kunjung bertambah itu. Aku baca judul naskahnya. Tiba-tiba, aku teringat dengan teman-temanku yang aku ajak mengobrol santai di grup whatsapp. Sepertinya mengingat mereka membuatku mendapatkan inspirasi. Tanpa pikir panjang, aku buka lembar yang baru dan mulai menulis. Hal sederhana yang tiba-tiba muncul itu, yang menurutku adalah hal paling sederhana, justru menjadi membuatku terus-menerus menulis. Hingga tidak aku sangka, tugas yang seharusnya hanya berisi 4 halaman, berlebih menjadi 5 halaman. 

Kurang boleh, tapi lebih itu jangan. PR lagi. Aku harus memangkas beberapa paragraf naskahku agar bisa memenuhi standar maksimal halaman dari tugas yang diberikan.

#RaMen
#Day22
Share:

Senin, 03 Mei 2021

Agenda Rutin Senin Pagi

Senin, pukul 08.00, agenda rutin pun dimulai. Semua warga IT BAZNAS berkumpul di satu ruang virtual yang sama bersama dengan Pimpinan supervisi yang menaunginya.

Sebelum memasuki bulan ramadhan, agenda ini dilakukan setiap 2 pekan sekali. Hanya di bulan ramadhan saja agenda ini menjadi rutin 1 kali setiap pekannya. Ini permintaan Pimpinan, agar progres pekerjaan IT saat ramadhan bisa lebih baik dibanding bulan sebelumnya, juga untuk memfasilitasi permintaan-permintaan dari divisi-divisi lain yang biasanya akan sangat banyak kala bulan ramadhan.

Agenda hari ini dibuka dengan arahan-arahan singkat dari Pimpinan. Tidak lupa juga membahas sedikit mengenai catatan-catatan yang disampaikan di Senin pekan sebelumnya. Setelah itu, agenda berlanjut dengan pemaparan laporan-laporan yang disampaikan oleh kepala divisi IT serta para manager IT. Aku selalu bertugas sebagai notulen untuk agenda rutin ini. Pasang mata pasang telinga. Jari harus secepat kilat. Pikiran harus fokus. Duduk, dan dengarkan.

Di akhir agenda hari ini, Pimpinan IT menyampaikan bahwa agenda rutin ini, Senin depan untuk sementara ditiadakan dulu. Katanya agar bisa fokus menyelesaikan semua pekerjaan yang masih menjadi PR IT. Juga untuk sedikit berelaksasi agar tidak bosan karena rapat terus-menerus. 

Tapi, entah apakah IT bisa "Berelaksasi" walau hanya sebentar? Biasanya, IT akan kebanjiran Job menjelang akhir ramadhan. Bahkan, kami biasanya harus standby di depan laptop hingga tengah malam pada malam takbiran. Ini sudah jadi "Makanan" setiap tahunnya. 

Semoga Allah selalu memberi kesehatan dan kemudahan. Semoga lelah menjadi lillah. 

Semangat IT!
Semangat Amil Amilat BAZNAS!

#RaMen
#Day21
Share:

Minggu, 02 Mei 2021

Penutup

Ahad sore, pukul 15.30 WIB. Link zoom telah dibuka. Terpampang beberapa wajah yang sudah tak asing lagi. Wajah-wajah yang sama setiap pekannya, namun terlihat sedikit berbeda tergantung dengan warna jilbab yang dikenakannya. Wajah-wajah yang menemaniku hampir 10 tahun lamanya. Wajah-wajah para Ghaaziyah. 

Hari ini, sesuai dengan kesepakatan di awal bulan ramadhan, memasuki hari ke-20 yang juga merupakan pertemuan ketiga di bulan ramadhan, agenda yang akan dilaksanakan adalah penutupan. Kegiatan hari ini membahas mengenai evaluasi dari target-target ramadhan. Juga, sebuah pesan yang mengingatkan kembali tentang keutamaan malam lailatul qadar, serta kiat-kiat yang perlu dilakukan untuk mendapatkan malam lailatul qadar.

Pertemuan itu terasa berjalan begitu singkat. Hanya berdurasi kurang dari 2jam. Biasanya, kami bisa berbincang-bincang lebih dari itu. Mungkin karna pemilihan waktu yang dipindah dari subuh hari ke sore hari, waktu pertemuan mendekati jam berbuka puasa, jadi agenda pertemuan dipersingkat. Agenda berakhir saat kami saling mengucapkan "Mohon maaf lahir dan bathin".

#RaMen
#Day20
Share:

Sabtu, 01 Mei 2021

Pemecah Kebuntuan

Alhamdulillah, tugas kedua dari pertemuan terakhir rampung juga. Naskah yang sempat tersendat pengerjaannya karena ide yang tak kunjung datang, kini sudah selesai aku kerjakan, dan juga sudah aku kumpulkan ke pj kelompok.

Bersyukur tetiba ada banyak ide bermunculan ketika aku membaca lagi naskah yang sebelumnya sudah aku buat. Tugas kedua yang meminta untuk menambahkan 3 halaman, aku bisa membuatnya lebih dari itu. Aku mengedit dan merivisi beberapa bagian dari naskah sebelumnya. Kemudian, aku tambah hingga naskah tersebut menjadi naskah yang lebih baik dari yang sebelumnya --baik menurutku😂.

Sekarang tugas ketiga sudah menunggu giliran untuk dikerjakan. Deadline nya 3 hari lagi. Ada beberapa ide yang terlintas, hanya saja masih butuh keyakinan diri untuk menentukan mana ide yang akan aku pilih sebagai dasar penulisan. Juga aku perlu melakukan beberapa riset setelahnya. Semoga bisa cepat mengambil keputusan, dan segera menjadikannya naskah yang utuh.

Mangat-se!!
Se-mangat!!

#RaMen
#Day19
Share:

Label Pena

Pena Terpopuler

Kawan Pena