Selasa, 27 Februari 2018

Ketika Hati Rindu Menikah

Assalamua'laikum calon imamku..

Bagaimana kabarmu ? Aku harap kamu selalu sehat dan kabar imanmu pun selalu baik. Tak perlu khawatir, aku pun disini insyaallah sehat dan kabar imanku insyaallah akan aku jaga agar selalu dalam kondisi baik.

Wahai imam masa depanku, ada yang ingin aku sampaikan padamu. Sebuah perasaan yang mungkin sudah tak sanggup lagi aku bendung. Sebuah perasaan yang entah sudah berapa ratus malam aku adukan pada Sang Pencipta. Ini tentang aku, perasaanku, dan kamu, yang sudah sangat aku rindu.

Sudah sejauh mana persiapanmu untuk menjemputku wahai imamku ? Insyaallah aku sudah mempersiapkan keluargaku jauh sebelum kamu datang. Terutama ayah dan adik laki-lakiku. Mereka mungkin akan bersikap seperti seorang polisi, memberondongimu dengan berbagai pertanyaan layaknya seorang tertuduh. Tapi sungguh, hati mereka sebenarnya begitu lembut. Tak perlu takut atau juga ragu, tenanglah, bersikaplah apa adanya agar kamu dapat meyakinkan keduanya.

Layaknya aku, aku harap kamu pun demikian, mempersiapkan keluargamu jauh sebelum aku memasuki kehidupanmu, agar saat keluarga kita bertemu, Allah melancarkan segalanya. Aku sebenarnya ragu atau lebih tepatnya malu untuk bertemu dengan keluargamu. Itu karna pada dasarnya aku seorang pemalu, tapi aku bukanlah penakut, hanya sedikit canggung untuk bertemu dengan calon mertuaku. Aku harap kamu memaklumi kelemahanku.

Teruntuk kamu si pemilik rindu.


Ketika hati rindu menikah, hanya satu yang bisa terjamah. Sajadah panjang, serta do'a untuk kamu sang imam. Jika rindu itu amat berat, biarlah angin meringankannya. Sampaikan bisik rindu yang semakin menggebu, hingga kamu tau bahwa aku telah lama menunggu.

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Label Pena

Pena Terpopuler

Kawan Pena