Sabtu, 03 Februari 2018

Katakan Saja Meski Sakit, Jangan Diam atau Bermanis

"Kalau ada yang kamu ngga suka dari aku, ngomong aja, ungkapin semuanya sama aku. Tapi tolong, jangan ungkapin ketidaksukaan kamu tentang aku ke oranglain, atau jangan sampe aku denger itu dari oranglain, karna rasanya akan berbeda ketika kamu yang ngomong langsung, atau ketika aku tau itu dari oranglain"

Suatu statement yang selalu saya ucapkan pada hampir semua teman baik saya, yang biasanya saya ucapkan saat awal hubungan pertemanan itu terjalin. Perjanjian pra-pertemanan, mungkin pas untuk menyebutnya.

Statement di atas bukan hanya sekedar perjanjian, tapi juga menggambarkan sebuah komitmen. Komitmen untuk saling percaya, dan tentu saling jujur. Percaya, bahwa teman akan selalu menjaga nama baik kita, dan jujur, bahwa apapun aib atau keburukan dalam diri kita hanya akan di ungkapkan langsung pada kita, yang disampaikan dengan cara yang baik dan juga tidak ada yang ditutup-tutupi, demi kebaikan diri kita.

Statement ini juga bukan sebuah tuntutan yang saya berikan pada siapapun yang menjadi teman saya, tapi ini sebuah kewajiban yang juga harus saya lakukan. Saya selalu berpikir, apapun yang saya inginkan untuk ada pada diri oranglain, maka hal tersebut harus terlebih dulu ada dalam diri saya. Hal ini menjadi penting bagi saya, karna dalam sebuah hubungan, kita bukan hanya menuntut, tapi juga harus memberi.

Hal yang selalu saya pegang teguh dalam sebuah hubungan, bukan hanya pada hubungan pertemanan, tapi juga akan saya jadikan dasar kelak untuk memulai hubungan yang paling sakral dalam kehidupan adalah sebuah kepercayaan dan kejujuran. Bagi saya kedua hal ini adalah sebuah nilai yang tak terhingga harganya. Sekali saja kepercayaan itu rusak, maka tidak akan ada lagi kesempatan kedua. Ketika kejujuran itu berubah menjadi sebuah kebohongan, maka tidak akan ada lagi satu pun kesempatan untuk mendapatkan lagi kepercayaan saya.

Kenapa se-saklek itu si ?
Jawabannya, karna kepercayaan adalah sebuah cara untuk mengetahui seberapa bertanggungjawabnya seseorang. Ketika diberikan amanah, sejauh apa dia bisa menjalankannya. Apakah dia bisa menjaganya dengan baik, atau dia justru sukses merusaknya dengan mudah. Jawaban yang mungkin sangat segmentif yaa, karna belum tentu oranglain berpendapat demikian, tapi inilah jawaban saya tentang makna sebuah kepercayaan dan kejujuran.

Tentang makna seorang teman. Bagi saya teman adalah seseorang yang memahami kita, tak penting seberapa lama waktu perkenalannya. Terkadang orang yang telah lama berteman dengan kita, justru malah tak pernah memahami kita. Terkadang orang yang terlihat dekat, nyatanya tidaklah sedekat kelihatannya. Itu lah teman, bukan perkara ada di setiap saat ketika kita butuhkan, tapi teman adalah dia yang selalu paham kapan dia dibutuhkan.

Egois rasanya ketika kita meminta seorang teman untuk selalu ada setiap saat, karna mereka pun butuh waktu untuk dirinya sendiri. Butuh waktu untuk memahami diri mereka sendiri, dan menjalankan perannya yang lain. Jadi tidak perlu menjadi diri yang egois dengan marah kepadanya atau berpikir negatif tentangnya  hanya karna di satu kesempatan dia tidak mendampingi kita, tapi cobalah menjadi teman yang pengertian, yang selalu berpikir positif dengan berbagai hal yang ada pada dirinya, meskipun dia tak ada saat kita benar-benar membutuhkannya.

Dan ada hal yang perlu kita ingat, ketika kita dipercaya oleh seseorang untuk menjadi bagian dalam hidupnya, sebagai teman baik misalnya, jagalah apa yang telah dia percayakan, dan jujurlah atas apa yang tidak kamu sukai ada pada dirinya. Jangan hanya diam, karna ketika kita diam, itu artinya kita membiarkan dia untuk terus berada dalam kesalahan, itu akan menunjukkan bahwa kita tidaklah cukup baik untuk menjadi seorang teman. Dan juga jangan sekali-kali kita mengatakan ketidaksukaan kita tentangnya kepada oranglain, karna jika dia mendengarnya dari oranglain, hatinya akan lebih terluka.

Terkadang, kejujuran itu memang sulit di ungkapkan, tapi jika kita hanya membuatnya manis tanpa kejujuran, itu akan jauh lebih menyakitkan.

Cukuplah nasehat Umar Bin Khatab menjadi pengingat :

"Orang yang mau menunjukkan di mana letak kesalahanmu, itulah temanmu yang sesungguhnya. Sedangkan mereka yang hanya menyebar omong kosong dengan selalu memujimu, mereka sebenarnya adalah para algojo yang akan membinasakanmu."

#sabtulis #pekan5

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Label Pena

Pena Terpopuler

Kawan Pena