Sabtu, 03 Maret 2018

Don't be Naive

"Klo jadi orang jangan terlalu naif"

Satu nasehat yang sering kali orang ucapkan kepada saya. Sebuah nasehat yang bukan hanya di ucapkan oleh satu orang, tapi sudah beberapa orang. Entah maksudnya apa. Apa saya itu terlihat terlalu naif dalam memahami sesuatu, begitu ? Apa si definisi naif yang sebenarnya ? Satu hal yang saya tau tentang naif, yaa itu nama sebuah band haahaa. Becanda yaa 😁. Naif itu terlalu lugu atau terlalu lurus gitu bukan si ? Kita cek saja yuu di kamus besar bahasa Indonesia.

Menurut kamus besar bahasa Indonesia, naif adalah sangat bersahaja; tidak banyak tingkah; lugu (karena muda dan kurang pengalaman). Atau bisa juga diartikan celaka; bodoh; tidak masuk akal.

Waw, ternyata naif itu definisinya banyak juga yaa. Mulai dari bersahaja sampai ke tidak masuk akal. Kira-kira saya termasuk kategori yang mana yaa ? 🙈

Lagi-lagi saya harus berpikir keras kenapa seseorang dapat disebut naif. Mungkin karna orang-orang yang dikatakan naif ini terkesan selalu berpikir positif atau lebih tepatnya terlalu positif. Selalu melihat sesuatu itu dengan cara pandang yang simple dan lurus. Tidak pernah berpikir negatif atau berpikir bahwa orang-orang di dekatnya akan berbuat jahat kepadanya.

Cuma memang saya sadari si, orang yang terlalu lugu atau berpikir lurus-lurus saja akan lebih mudah untuk di bohongi atau menjadi korban keisengan orang sekitarnya. Tapi karna keluguan itu juga mereka menjadi mudah disenangi orang-orang sekitarnya.

"Don't be naive ! Makanya, hidup itu jangan terlalu naif neng. "

Terkadang jika nasehat itu terdengar kembali di telinga, saya jadi merasa seakan-akan saya bukanlah orang bijak yang mampu bersikap dewasa untuk memahami suatu keadaan. Padahal menurut saya, saya tidak lugu-lugu amat, tidak lurus-lurus amat, dan saya juga merasa tidak naif, hanya saja saya memang tidak suka berpikir terlalu rumit apalagi sampai berpikir negatif terhadap suatu hal. Buat saya hal itu hanya akan menambah beban dan menghabiskan energi.

Tetapi, sekarang saya juga mulai berpikir, bahwa memang seharusnya dalam hidup kita tidak boleh terlalu naif. Ada kalanya kenyataan itu tidak berjalan sebagaimana baiknya pemikiran kita. Terkadang hidup memberikan kita kekecewaan, memberikan kita rasa sakit, hingga keluguan atau lurusnya pemikiran kita harus mengalah pada kenyataan itu sendiri.

#sabtulis #pekan9

Share:

2 komentar:

Label Pena

Pena Terpopuler

Kawan Pena