Sabtu, 24 Februari 2018

Cahaya Bulan

Cobalah keluar di malam hari. Nikmati cahaya indah yang menerangi malam. Cahaya yang menjadikan malam terang benderang. Dia lah bulan, yang hanya muncul ketika matahari telah tenggelam. Dia lah bulan, yang bahkan jika Langit dalam kondisi mendung, cahayanya tak ikut memudar.

Kita tentu tau, bagaimana siklus bulan berlangsung. Dia akan berada pada beberapa fase. Bulan sabit pertama, bulan seperempat pertama, bulan penuh atau bulan purnama yang cahayanya begitu maksimal untuk menerangi Bumi, bulat, dan tentu saja indah untuk di pandang, juga bulan seperempat ketiga.

Tapi tentu saja kita juga ingat, bahwa diantara fase-fase tersebut ada fase dimana bulan sama sekali tak menampakkan dirinya. Dia sama sekali tak dapat terlihat oleh mata kita. Namun, Bumi tetap saja terang benderang. Yaa, Kamu benar. Itu adalah fase bulan baru.

Cahaya bulan memang indah. Cahayanya juga begitu penting bagi bumi. Namun, ternyata ada satu waktu dimana bulan tetap bisa menyinari Bumi bahkan dari sisi gelapnya. Jika kita ingin merefleksikan fase tersebut pada diri manusia, mungkin kita dapat menjabarkannya seperti ini.

Manusia, tidak selalu berada dalam kondisi yang terang benderang dalam kehidupannya setiap hari. Dalam suatu waktu atau dalam fase tertentu setiap manusia dapat berada dalam kegelapan. Dalam fase ini manusia cenderung melakukan banyak kesalahan, hingga pada akhirnya akan menyalahkan dirinya sendiri karna telah melakukan kesalahan tersebut.

Kita menyebutnya masa kelam. Masa gelap gulita. Masa dimana rasanya kita tak mampu memaafkan diri kita sendiri atas apa yang telah terjadi. Kutukan dan sumpah serapah acap kali tak sanggup tertahan untuk di ucapkan. Seakan kita lupa, bahwa dalam setiap kejadian selalu ada maksud mengapa hal tersebut terjadi dalam hidup kita. Kita juga lupa, bahwa setiap kejadian, baik atau buruk semuanya akan memberikan hikmah dikemudian hari.

Fase bulan baru. Kejadian demi kejadian itu, kita akan berada pada fase bulan baru. Dimana sisi gelap akan tetap memberikan sinar dan menerangi. Yaa, sisi gelap akan tetap memberikan sinar. Sisi gelap yang kita lalui selanjutnya akan kita sebut dengan pengalaman.

Pengalaman yang memberikan sinar pelajaran. Sinar untuk tidak lagi mengulagi kesalahan yang sama. Sinar untuk tidak lagi menyalahkan diri sendiri. Sinar untuk tidak lagi mengeluarkan sumpah serapah. Dan tentu, Sinar untuk menjadikan diri sebagai manusia yang lebih baik lagi.

Cahaya bulan. Cahaya dimana dalam fase tertentu menjadi gelap, namun tetap bisa menjadi penerang bagi Bumi. Begitupun kehidupan manusia. Terkadang manusia berada dalam sisi gelapnya, namun yakinlah suatu saat sisi gelap tersebut akan menjadi jalan penerang bagi kehidupan.


#sabtulis #pekan8

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Label Pena

Pena Terpopuler

Kawan Pena