Kamis, 15 Februari 2018

Mah, Aku Pengen Resign

"Mah, aku pengen resign, boleh ?"

Satu kalimat yang ingin sekali aku ucapkan. Satu pertanyaan yang ingin sekali aku tanyakan. Namun nyatanya kalimat itu begitu sulit terungkapkan lewat lisan atau menyiratkannya lewat perbuatan.

Ada hati yang aku jaga, untuk tidak tersakiti, untuk tidak merasa sedih, untuk melihat bahagia yang tak pernah pudar, dan untuk melihat senyum yang tak pernah luntur. Demi ini, satu kalimat itu tak pernah sanggup terucap. Meski nyatanya aku kini sudah teramat jenuh.

"Mah, aku ingin sekali pergi beberapa hari, memberikan waktu untuk diriku sendiri, boleh ?"

Berpikir sedikit egois. Tidak, ini mungkin bukan sedikit, tapi sangat egois. Yaa, aku mungkin sangat egois, mencoba menghindari kenyataan dengan lari dari kenyataan itu sendiri. Menyepi. Menyendiri. Menghilang. Tanpa kabar. Pergi ke suatu tempat antah-berantah. Egois. Yaa, aku ini egois.

Tapi lagi-lagi, ada hati yang aku jaga, untuk tidak merasa khawatir, untuk tidak merasa terasingi, untuk tetap melihat wajah yang sumringah, dan untuk tetap melihat tawa yang jenaka. Demi ini, satu lagi kalimat tak pernah sanggup terungkap. Meski nyatanya aku sudah benar-benar ingin pergi.

Aku tau, Mamah selalu memikirkan kebahagiaanku. Jika pun aku mengungkapkan semuanya, ia akan meng-iyaa-kan, meski aku tau, Mamah masih ingin aku tetap bertahan. Sekeras dulu, seperti Mamah yang berjuang demi kebahagiaanku, mungkin kini saatnya aku yang berjuang untuk kebahagiaan Mamah. Meski tak bisa menyaingi perjuangan Mamah yang sudah berpuluh-puluh tahun, setidaknya aku bisa menunjukkan bahwa aku pun mampu setangguh Mamah.

Alasanku adalah Mamah. Bahagianya. Senyumnya. Perjuangannya. Rasa sayangnya. Jenuh, tentu itu harus terkalahkan olehnya. Aku kuat. Aku mampu. Jenuh tak kan mengalahkanku, karna aku lebih tangguh daripada jenuh. Jenuh tak kan menghalangiku maju, karna aku kini adalah jiwa yang baru.

Selamat tinggal jenuh, dan selamat datang diriku yang baru.

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Label Pena

Pena Terpopuler

Kawan Pena