Selasa, 12 Desember 2017

Teruntuk Kamu

Teruntuk kamu. Yang pernah menjadi bagian penting dalam hidupku. Yang pernah menjadi pengisi ruang dalam hatiku.

Maafkan aku yang selama
ini terlalu lancang menyimpan rasa untukmu, yang tanpa ku sadari rasa itu sudah terlalu dalam hingga membentuk palung di hatiku.

Maafkan aku yang secara diam-diam menyimpan rindu untukmu, yang hanya dapat aku titipkan kepada angin agar sampai padamu.

Maafkan aku yang selalu membuat harapan-harapan tentangmu, yang akhirnya tanpa ku sadari membuat hatiku terluka.

Terimakasih atas segala kenangan yang telah kau torehkan dalam hati dan pikiranku. Atas angan-angan yang telah kau lambungkan lalu kau hempaskan. Atas luka yang telah kau berikan. Karenamu aku belajar banyak hal tentang hidup. Bahwa "Salah" apabila kita berharap pada manusia karna nyatanya manusia tak kan pernah bisa mewujudkan semua harapan kita.

Terimakasih atas patah hati yang kau kenalkan. Kini aku sudah mulai akrab dengannya. Meskipun pada saat awal perkenalan aku selalu berdebat dengannya. Mungkin sekarang kami adalah kawan baik. Hingga ia memberikanku banyak energi positif.

Karna ia, aku jadi mengenal apa itu bangkit. Bangkit dari keterpurukan yang telah kau buat. Ia juga mengajarkanku tentang bagaimana caranya menyikapi kehilangan yang tak bisa kusebut kehilangan, karna nyatanya kau tak pernah aku miliki.

Kini aku hanya ingin ikhlas melepaskan semua luka yang telah kau torehkan. Memaafkan semua yang kau lakukan, dan melupakan semua kenangan yang telah kau ukirkan.

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Label Pena

Pena Terpopuler

Kawan Pena