Tong sampah. Nyatanya tong sampah pun punya sisi lain yang tak banyak orang bisa memaknainya dengan baik. Mungkin hanya orang yang memiliki sudut pandang yang nyentrik yang mampu melihat makna lain dari tong sampah. Belajar dari tong sampah, dia rela menerima semua yang oranglain masukkan ke dalamnya. Tanpa menolak, tanpa memilih. Bukan hanya sekedar menjalankan fungsinya sebagai tempat penampung semua "sampah", tapi tong sampah mengajarkan kita bahwa sesuatu yang buruk tidaklah selalu buruk, tempat yang kotor tidak selalu terlihat kotor, tapi sesuatu yang buruk ataupun kotor pun ada kebaikan di dalamnya. Kita hanya perlu sedikit berpikir dan berperasa agar dapat menemukan maknanya.
Sabtu, 27 Januari 2018
Kamu Itu Tong Sampah
Tong sampah. Nyatanya tong sampah pun punya sisi lain yang tak banyak orang bisa memaknainya dengan baik. Mungkin hanya orang yang memiliki sudut pandang yang nyentrik yang mampu melihat makna lain dari tong sampah. Belajar dari tong sampah, dia rela menerima semua yang oranglain masukkan ke dalamnya. Tanpa menolak, tanpa memilih. Bukan hanya sekedar menjalankan fungsinya sebagai tempat penampung semua "sampah", tapi tong sampah mengajarkan kita bahwa sesuatu yang buruk tidaklah selalu buruk, tempat yang kotor tidak selalu terlihat kotor, tapi sesuatu yang buruk ataupun kotor pun ada kebaikan di dalamnya. Kita hanya perlu sedikit berpikir dan berperasa agar dapat menemukan maknanya.
Sabtu, 20 Januari 2018
Quarter Life Crisis
Sabtu, 13 Januari 2018
Menjadi Pendengar
Memposisikan diri sebagai pendengar membutuhkan rasa empati yang cukup tinggi dan kemampuan untuk mengontrol emosi. Sedikit saja salah bersikap atau salah menanggapi bisa-bisa membuat si pembicara (selanjutnya disebut pencurhat) menjadi sebal atau bahkan tidak akan lagi mau menjadikan kita sebagai orang kepercayaannya untuk mendengar segala ceritanya.
Berbekal pengalaman yang lumayan banyak menjadi pendengar (sesekali boleh lah Yaa sombong sedikit heehee) dan mempunyai teman seorang psikolog, akan saya jabarkan sedikit di sini tips menjadi seorang pendengar yang baik. Mungkin ini bisa menjadi bantuan bagi anda yang sering sekali di jadikan tempat curhat oleh teman-teman kalian.
1. Dengarkan seluruh ceritanya sampai selesai
Untuk menjadi pendengar yang baik hal yang perlu di lakukan adalah berikan waktu kepada si pencurhat untuk menceritakan semua ceritanya sampai selesai tanpa sedikitpun kita potong pembicaraannya. Hal ini menjadi penting agar kita mendapat seluruh ceritanya secara utuh, dan kita dapat menyimpulkan apa isi pembicaraan tersebut.
2. Tidak memberikan nasehat
Loh koq kita ngga boleh ngasih nasehat si ? Kan biasanya setiap orang yang curhat pasti ujung-ujungnya minta nasehat.
Pasti dalam benak kalian akan terlintas pertanyaan itu saat membaca tips yang kedua ini, iyaa kan ? Heehee.. Yang dimaksud dari tips kedua ini adalah kita sebaiknya hanya memberikan nasehat ketika diminta saja. Ketika si pencurhat tidak meminta nasehat dari kita, maka kita tidak perlu bersusah payah memikirkan hal tersebut. Karena sebagian pencurhat hanya membutuhkan orang yang bisa mendengarkan semua ceritanya saja tanpa memerlukan nasehat dari oranglain. Jika kita memberikan nasehat tanpa diminta, ini akan menimbulkan rasa seperti diceramahi oleh kita. Dan ia akan segan melanjutkan ceritanya.
3. Kembalikan semua keputusan pada si pencurhat
Setiap orang punya gaya yang berbeda dalam menyelesaikan masalah yang di hadapinya. Menjadi pendengar bukan bearti kita menjadi hakim dalam hidupnya. Kita tidak bisa memutuskan bahwa pendapat atau saran kita lah yang harus ia jalankan. Jika kita diberikan kesempatan untuk berpendapat oleh si pencurhat, silahkan kemukakan pendapat kita secara umum, atau bisa dibilang berikan saja jawaban 'Ideal'nya saja. Setelah itu tanyakan padanya beberapa hal, misalkan saja 'Kamu maunya bagaimana ?' atau 'Menurut kamu apa keputusan terbaik nya ?' atau 'Apa yang mungkin bisa kamu lakukan ?'
Sejatinya setiap pencurhat hanya butuh 'Peyakinan' dari jawaban yang sebenarnya sudah mereka miliki. Mereka hanya masih ragu dengan jawaban mereka. Dan tugas pendengar adalah memberikan keyakinan itu. Tapi tetap perhatikan baik buruknya yaa. Sejatinya yang paling mengetahui cocok atau tidaknya sebuah solusi hanyalah si pencurhat itu sendiri, dan belum tentu kan kondisi si pencurhat sama dengan kita.
4. Perhatikan pilihan kata
Dalam berkomunikasi pilihan kata itu sangat penting. Karena setiap orang memiliki sifat yang berbeda-beda, ada yang cuek atau sensitif. Cara yang terbaik dalam menanggapi pencurhat adalah kenali dulu karakter si pencurhat tersebut. Cara menanggapi tipe cuek akan sangat berbeda dengan cara menanggapi tipe sensitif. Bila si pencurhat bertipe cuek, kita akan lebih leluasa dalam pemilihan kata, atau bisa dibilang sekalipun kita menggunakan kata-kata yang agak 'Dalem' mereka akan bisa menerimanya dan mereka justru akan lebih senang dengan cara yang ceplas ceplos dalam menanggapinya. Berbeda dengan tipe sensitif, pilihan kata itu harus lebih variatif, ia tidak akan bisa menerima tanggapan yang ceplas ceplos atau terlalu jujur, karna bisa jadi ia akan tersinggung. Tantangannya akan lebih berat jika menjadi pendengar bagi tipe ini. Kalau Saya lebih sering mengikuti gaya bicara si pencurhat agar maksud yang saya sampaikan bisa diterima dengan baik.
5. Tidak membandingkan dengan cerita kita
Perlu di ingat, posisi kita saat ini adalah seorang pendengar. Dengan membandingkan cerita kita dengan ceritanya akan menyinggung perasaannya. Si pencurhat akan merasa tidak dihargai oleh kita. Tips nomor 5 ini berhubungan juga dengan tips nomor 4. Jika memang kita pernah mengalami hal yang sama, alangkah lebih baiknya kita perhatikan pilihan kata yang tepat agar apa yang kita sampaikan tidak terkesan seperti membanding-bandingkan ceritanya dengan cerita kita. Apalagi jika kita menceritakan dengan gaya yang terdengar hiperbola, ini akan memberi kesan bahwa kita egois dan ingin sekali di dengar. Menurut Saya ini amat sangat terlarang dilakukan oleh seorang pendengar. Ada saatnya pendengar itu menjadi pencurhat, namun waktunya bukan pada saat menjadi pendengar.
Dilema seorang pendengar yang baik adalah mencari pendengar yang bisa mendengarkan semua ceritanya dengan baik seperti yang sudah ia lakukan untuk oranglain. Karena ia sudah terbiasa menjadi pendengar sehingga ia tau bagaimana idealnya seseorang yang dapat mendengar cerita-ceritanya. Dan hal ini tidaklah mudah untuk dia temukan.
Kebanyakan orang yang biasa menjadi pendengar akan tertutup atau enggan untuk menceritakan semua ceritanya kepada oranglain. Mereka lebih sering bercerita lewat tulisan atau bahkan hanya memendamnya sendiri. Mungkin mereka hanya akan bercerita jika ditanya, tapi itupun pasti tidak akan semuanya mereka ceritakan. Ada Hal yang menurut mereka hanya dapat menjadi konsumsi pribadi mereka sendiri. Biasanya mereka hanya akan menjawab secara utuh ketika ditanya mengenai hal-hal yang menyenangkan atau membahagiakan untuk di dengar oleh oranglain.
Well, sudah siap menjadi pendengar yang baik ? Atau kalian hanya ingin sebatas menjadi seseorang yang selalu mau di dengar ?
Heehee, semua pilihan kembali pada diri kita masing-masing yaa
#sabtulis #pekan2
Selasa, 09 Januari 2018
Bulan, Bumi, dan Matahari
Bulan sadar bahwa tak pantas terus menyalahkan Bumi atas apa yang tak dilakukannya
Bukan karna keinginannya, tapi Bulan hanya mengikuti perintah Langit
Menghilang dari pandangan Bumi kala fajar mulai menyingsing
Bumi hanya mencari penerang yang mampu terus menyinarinya
Bulan telah memilih untuk pergi darinya, menyisakan kegelapan di sisi Bumi
Bumi hanya ingin memenuhi hasratnya akan cahaya, karena Bumi tak terbiasa dengan gelap
Cahaya Matahari menyapa Bumi penuh kehangatan
Bercanda dengan sinar tegasnya di kala siang, dan bermanja dengan senjanya di kala sore
Matahari memberikan kesempatan pada Bulan untuk menyinari Bumi dengan pantulan cahayanya
Kala malam datang, Matahari memantulkan cahayanya pada Bulan, agar tetap sampai pada Bumi
Seakan ingin tetap menyinari Bumi tanpa batasan dari Langit. Hal yang tak pernah bisa dilakukan Bulan untuk Bumi
Bukan sebaliknya, Matahari yang merenggut perhatian Bumi dari Bulan
Tapi Matahari tau bagaimana caranya untuk tetap menyinari Bumi
Hanya Matahari yang sanggup membahagiakan Bumi sepanjang hari
Bulan telah menerima takdirnya
Merelakan dan melepaskan Bumi untuk Matahari
Senin, 08 Januari 2018
Ketika Semesta Berbicara
Bulan, mengapa cahayamu mulai meredup
Seakan lelah menyinari bumi
Wajahmu pun tak terlihat, tersembunyi di balik gelapnya awan
Bumi terasa begitu gelap tanpa cahayamu
Begitu pun langit yang terasa sepi meski gemerlap bintang bertaburan menghiasi
Bulan, mengapa kau tak menampakkan diri ?
Membuat sebuah teka teki yang tak sanggup di jawab bumi
Desir angin begitu riuh berbisik
Mencoba menyampaikan pesan dari langit bahwa bulan tengah resah
Resah terhadap bumi yang di kala siang begitu akrab dengan matahari
Menikmati sinarnya yang terasa begitu hangat menyinari bumi
Daun-daun yang terbang bersama angin di waktu malam, seakan mengerti keresahan bulan
Hendak menyampaikan,
Wahai bumi, bulan tengah menunjukkan kecemburuannya padamu, tidak kah kau lihat itu ?
Sabtu, 06 Januari 2018
Tentang Aku, Membaca, dan Menulis
#sabtulis #pekan1
Jumat, 05 Januari 2018
Kamu atau Dia (Sosok yang baru) Part. 2
Kamis, 04 Januari 2018
Kamu atau Dia (Sosok yang baru) Part. 3
Selasa, 02 Januari 2018
Petunjuk atau Ujian ??
'Jatuh Cinta itu bikin kita jadi pemaaf yah.
Petunjuk itu kadang ngasih tau sesuatu yang bener tapi kadang-kadang malah jadi ujian.
Yang aku suka ngga abis pikir adalah aku masih gak bisa bedain apa itu bener petunjuk atau itu ujian.'
Suatu pernyataan tegas dari salah satu teman akrab saya ini menggelitik saya untuk menulis tentang Cinta. Tapi tolong jangan meminta saya untuk menjabarkan definisi Cinta yaa. Karna sejatinya Cinta itu sulit untuk di definisikan, Cinta hanya dapat dirasakan.
Memang aneh, ketika kita menyukai seseorang rasanya apapun yang melekat padanya pasti selalu terlihat Baik. Tidak perduli seperti apa pendapat orang tentangnya, bagi kita dia adalah sosok yang sangat sempurna. Wajar saja jika orang bilang 'Cinta itu buta, tahi otok aja di kira coklat' haahaa. Kurang lebih begitu pepatahnya. Tapi nyatanya pepatah itu benar kan ? Semua yang di mabuk Cinta yaa akan merasakan seperti itu. Dia hanya peduli dengan pendapatnya sendiri tentang pasangannya. Mau pasangannya berbuat salah tetap saja dibela. Bahkan yang ekstrim juga ada, sudah disakitin baik mental maupun fisik tetap saja bilangnya 'Aku cinta dia apa adanya'. Duh ini mah butanya keterlaluan yaa, haahaa. Ini membuktikan pernyataan teman saya yang pertama itu benar adanya, bahwa 'Jatuh cinta itu bikin Kita jadi pemaaf'. Tapi kira-kira apa baik Cinta sampai sebuta itu ? Yaa jawabannya tentu tidak lah. Selain perasaan, dalam Cinta kita juga perlu libatkan logika. Memangnya tidak lelah terus di perlakukan dengan tidak baik dan tidak seharusnya ? Soo, be realistic guys.
Perihal petunjuk. Saya pernah baca bahwa petunjuk itu bisa di dapat lewat mimpi, keyakinan hati, atau pendapat kebanyakan orang terdekat kita. Petunjuk bisa datang dari Allah atau juga dari nafsu diri Kita sendiri. Dari Allah tentu lah ia Akan menghasilkan suatu kebaikan bagi kita, sedangkan petunjuk yang datangnya dari hawa nafsu Kita sendiri pastinya akan membawa keburukan karna sejatinya itu adalah petunjuk dari setan. Iiiii sereeeemmmm.
Bagaimana caranya kita membedakan antara petunjuk itu datang dari Allah atau dari setan ? Jawaban simplenya adalah begini, ketika keragu-raguan masuk ke dalam pikiran kita dan Kita lebih banyak berpikir akan mendapat keburukan dari petunjuk tersebut, maka petunjuk itu pastilah datangnya dari setan, sedangkan ketika hati kita yakin akan sesuatu, dan semua jalan menuju petunjuk itu mudah, maka insyaallah itu adalah petunjuk dari Allah. Kita perlu berpikir lebih dalam dan tenang, tidak perlu tergesa-gesa dalam mengambil keputusan, tapi jangan pula menunda-nunda. Ujiannya adalah ketika kita mampu bersabar dan mengontrol diri dari apa yang kita inginkan.
Semua mungkin membingungkan, tapi ketika Kita coba resapi dan lebih mendekat pada Allah, maka tidak lah ada yang perlu Kita bingungkan ataupun kita risaukan. Karna nyatanya Allah akan memberikan petunjuknya dengan penuh kasih sayang. Kita hanya perlu mengerti, bahwa rasa Cinta yang Allah punya dan Allah berikan itu berbeda, baik rasanya, caranya ataupun bentuknya.
Senin, 01 Januari 2018
Only You Can Answer It
Menatap ke satu titik yang sama dengan tatapan kosong penuh kefokusan. Menunggu Ada yang membuyarkan kefokusan itu.
Jika tersadar, aku kadang berpikir, mengapa aku selalu begini tanpa sebab. Jika ku cari apa sebabnya, aku tidak pernah menemukan jawabannya.
Jenuh kah ? Kecewa kah ? Atau apa ?
Jika jenuh, apa alasan kejenuhan itu ? Aku merasa baik-baik saja semuanya.
Jika kecewa, apa pula yang membuatku kecewa ? Allah selalu membuatku merasa bahagia.
Jika bukan karna semua itu, lalu apa alasannya ?